Jumat, 21 Agustus 2015

Lelaki menjemput janjiNya

Lelaki dalam kenangan
Bukan tentang kisah cinta picisan atau tentang romantisme persahabatan tapi mesra.

Hanya sepenggal kenangan yang tertinggal, terkubur...

Sekuat apapun usaha manusia untuk menyatu
Tuhan lebih berhak atas takdir hamba-hambaNya

Dia yang terpilih dan ditakdirkan untuk kembali pada sang pemilikNya

Cerita cintanya  berlanjut dengan  menyambut wajah sang pencipta...
Karena hari perjanjiannya telah tiba...

Telah tiba waktunya dia pergi kembali pada sang pemilik cinta

Ya... pemilik cinta keabadian dan kesejatian
Dia telah menghadap wajah sang Khalik dengan wajah tersenyum...

Meninggalkan cinta semunya
Semoga  cinta abadiNya menjadi tempat terindah diakhir kisahnya.

Semoga...

Kamis, 13 Agustus 2015

Ungkapan cinta dalam diam

Cobalah kau tatap wajah orang-orang terkasih dalam hidupmu, tataplah ketika mereka sedang tertidur. Hatimu akan bergetar hebat, rasa kasih dan sayangmu akan timbul begitu dalam, dalam sekaliii.

Mungkin hingga kaupun tak sadar dapat menjatuhkan air mata untuknya, cobalah kau lihat wajahnya, wanita terhebat dalam hidupmu... Ibumu ya dia Ibumu...

Dia sudah semakin tua dan keriput diwajahnya semakin jelas. Itu adalah bukti kasihsayangnya yang dahulu pernah dia perjuangkan untukmu,  sehingga kau jadi begitu hebat juga.

Kasih sayangnya tak pernah bisa disandingkan dengan apapun, dialah Ibu...

Andai aku pandai berkata kata indah dihadapanmu, tentu akan kukatakan. Sayangnya aku tak mampu untuk itu, aku lebih memilih mencintaimu, menyayangimu dalam diam, dalam doa sujud ku...aku selalu mendo'akanmu Ibu...juga keluargaku.

Kasih sayangku dalam diam dan doaku...akan selalu kupupuk subur untuk kalian:)

Love u My Mom, Dad end Fam's.

Selasa, 19 Mei 2015

Rumah Masa Depan

Sudah lama tidak berkunjung di rumah masa depan Bapak dan kedua adikku, hari ahad tanggal 17 Mei 2015 lalu saya berkunjung kesana.

Hening siang itu membuatku khusyu dalam pusara Bapak, mencabuti helai helai rumput di bawah teriknya mentari yang menyengat. Membayangkan betapa dunia ini sementara, mereka yang tahun lalu terlihat masih kanak-kanak kini telah tumbuh dewasa, tlah menikah dan dikaruniakan anak. Yang tahun lalu masih bercakap dan bersendau gurau kini terbaring di dalam pekuburan yang sepi lagi mencekam.

Robbi...bagaimana kabar Bapak dan Adik-adikku di sana?

Hari ini aku kembali mengunjungi mereka, sambil berbisik dalam hati ," Pak, suatu hari nanti sayapun akan kembali seperti kalian, betapa dunia itu fana. Semoga anakmu dapat menjadi anak yang shalihah dan memberikan kebahagiaan dunia akhirat bagi kedua orang tuanya".

Siapkah jika nanti Allah membawaku kembali, sementara aku amat miskin amalnya.
Siapakah yang akan mendo'akanmu kelak?

Robbi...dunia ini begitu sebentar, semua yang terjadi di dunia ini amat cepat berganti.

Bukan perpisahan kita pada keluarga tercinta saja yang membuat keinsyafan dan berlinang air mata, akan tetapi akankah aku kembali dengan bekal amal yang baik?

Di depan pusaramu Pak, Dik semua menyadarkan hatiku yang beku dan lalai ini, bahwa akupun kelak akan kembali seperti kalian, kembali padaNya dan jasad menyatu pada alam kembali.

Semoga Dia segera mengaruniakanku orang yang menjadi penjaga imanku, hatiku dan tempat bersama membangun rumah syurga yang kekal. Di mana dibangun peradaban kecil yang membawa pada ke mashalatan diri keluarga dan umat. Agar lahirlah generasi-generasi terbaik yang terus menyuarakan kebaikan, menegakkan kalimatulloh dan yang memerangi kebathilan. Semoga Allah menjadikan hidup kita abadi dengan amalan yang sejati.aamiinn

Wallahu'alam bishowab

Minggu, 03 Mei 2015

Seperti ini diriku

Dulu saat aku masih polos nan lugu, wajah datar penuh peluh dan berminyak. Saat ini pun, tetap sama. Tidak ada yang berubah dariku.

Tak sedikitpun berniat oplas apalagi opkaret hihihii...jika ada yang bilang aku berubah, mungkin ia. Karena aku berubah menjadi semakin matang, eh...tua kali yah.

Percayalah kawan...
Jiwa ini, raga ini sepenuhnya masih penuh dengan cita-cita yang belum terwujud, yah tentu. Cita penuh cinta sehingga membawaku untuk tetap bersama mereka disini, meskipun sebagian mereka tlah pergi dan meninggalkan kita.

Bukankah Dia memperkaya hambaNya, ya memperkaya dengan cara membagikannya. Begitulah ilmu,  semakin dibagi semakin berkah dan bertambah.

Selalu bersyukur padaNya, dalam setiap takdir yang terjadi. Karena setiap perkara hidup seorang muslim baik kesedihan dan kebahagiaan adalah baik bagi kehidupannya.

Yang terpenting dalam hidup ini adalah menyiapkan diri dan hati untuk menghadapi segala bentuk ujian dariNya. Karena kesiapan itu dapat meringankan jiwa dari rasa kecewa, penyesalan, kesedihan yang berlebihan.

Teruslah menjadi seperti yang kau inginkan dengan tetap menjadi hamba yang dicintaiNya.

Jumat, 24 April 2015

Tak ada kata kembali atau gagal, lanjutkan!

Menikmati perjalanan sendiri itu ada baiknya juga loh. Daripada bersama-sama namun ada unsur tidak baiknya#apasih.

Hari ini keterlambatan saya untuk trip bareng temen-temen terancam batal. Sudahlah harus tetap mengurus suatu pekerjaan dan akhirnya saya tertinggal dari kereta rombongan karena menunggu keretanya juga lama.

Mungkin Allah menyediakan kebaikan-kebaikan untuk saya, kenapa saya mesti tertinggal seperti ini. Wallahu'alam.

Menyingkapi hal ini, membuat saya instropeksi diri. Sepanjang jalan saya di gerbong ac ekonomi kereta api ya lumayan nyaman, hening sendirian meski banyak penumpang lainnya di sana.

Terutama banyak hal yang saya bisa lakukan di dalam perjalanan ini, saya tidak ingin membuat teman-teman rombongan menunggu, tetapi karena saya sempat di telpon untuk menyusul makanya saya membeli tiket yang berangkat pukul. 09.35 wib insya Alloh akan tiba di rangkas bitung pukul 11.10 wib.

Dan saya sudah pasrah jika sampai rangkas ternyata teman-teman sudah tidak ada, kondisi yang akan saya lakukan ada ngebolang sendiri dan pulang ke Jakarta. Tetapi ada Mita atau Mba Uut katanya siap menunggu saya dan melalui track dari cibologer ke Baduy bersama.

Hanya berdua?
Awalnya saya sanksi dengan kondisi mereka yang tidak faham tracknya, tetapi mereka berkoordinasi akan ada guide yang menyusul kita nantinya. Semoga saja Allah mudahkan saya hari ini,  memberikan keselamatan dan banyak hikmah dalam perjalanan menyegarkan iman ini.

Sebenarnya sayapun tidak enak hati. Tetapi harus bagaimana rencana yang telah saya rancang mestilah terjadi meskipun hasilnya tidak sempurna, kerena buat saya tidak ada yang tidak mendapat rintangan dalam perjalanannya tetapi tugas kita adalah melaluinya sambil menyelesaikan masalahnya atau kita stop kembali dan membawa kegagalan.

Semoga peristiwa ini merupakan bentuk kasih sayangNya dan upaya menjaga hati dan mataku dari ikhtilat yang mungkin tak terhindarkan. Allah maha baik yang terjadi pastilah yangvterbaik dan atas kehendakNya.

Insya Alloh saya akan bertemu Mita di Desa Cibologer, dia akan menunggu di sana. Semoga Allah menjaga kita dalam perjalanan panjang nanti:). Aamiinn

Minggu, 12 April 2015

Karena Jodoh sampai Mati

Tak jarang orang merasakan kegundahan ketika belum menemukan sang belahan jiwa, rasa gundah itu berasal dari faktor luar maupun dalam pribadi.

Tidak perlu berlarut dalam sedih ketika jodoh belum kunjung datang, karena semua telah Allah SWT tentukan sesuai waktunya.

Faktor luar yang kadang membuat sedih adalah ketika ada pertanyaan, " Sudah usia segini kok belum nikah? Atau " Undangan terus kapan situ yang ngundang?
Kadang jadi jomblo itu ada suka ada duka juga, dukanya itu suka dibandingin, disama-samain, diburu pertanyaan seputar jodoh yang kita sendiri ntu nggk bisa ngejawab selain senyuman dan kata "Mohon do'anya saja" enough!.

Yah...Jodoh itu uniq, hanya robbku yang tahu kapan jodoh itu hadir dan pastinya dia hadir disaat yang tepat. Meskipun hingga saat ini masih berada dalam penantian.

Walau sering dijadikan bahan bullyan. Yaahh...terima sajalah....mungkin maksudnya baik hanya cara mereka mengingatkan seperti itu, dengan celotehan-celotehan yang tak jarang membuat hati gerimis.

Bukan tidak berikhtiar, karena belum waktunya. Masih banyak hal-hal yang harus dipelajari dan dipersiapkan untuk menuju arah kesana, ilmu, akhlak, amalan memang harus terus diupgrade.

Bagaimana mungkin kita bisa membangun dunia kecil dengan pendidikan yang islami, penuh ketaatan, sementara kita tidak mempersiapkannya sejak sekarang.

Bukankah ketika kita ingin memiliki generasi yang luar biasa, kitapun harus mempersiapkannya sejak sebelum menikah, baik dari diri dan bersama pasangan kita.

Berharap memiliki pasangan hidup yang benar-benar saling melengkapi, menyempurnakan, saling suport dan saling memahami,  memiliki hoby dan kesukaan yang mirip dan yang terpenting memiliki kesamaan fikroh, visi dan misi kedepannya jelasu.

Dan carilah pasangan yang bukan hanya sebagai imam dalam rumah tangga saja,  namun dapat menjadi partner dalam segala hal. Tanteku pernah bilang, "kalau kamu berdo'a minta pasangan hidup, jangan hanya minta dia dapat menjadi imammu saja. Tetapi mintalah dia yang dapat menjadi partner sahabat, 766 disepanjang kehidupanmu." Begitulah pesannya.

Pernah juga di kritik pedas soal jodoh sama teman," Sudah usia tua kok belum nikah juga? Jleeeb

Allah maha mengetahui...
Siapa yang tak ingin menikah dan segera membangun rumah tangga sakinah, tentu itu semua terekam jelas dalam diri. Namun takdirNya belum menyampaikan padanya. Maka bersabar dan tetap menjaga hati itu adalah kebaikan.

Lagi-lagi jodoh itu rahasiaNya, biarkan prasangka dan cemoohan orang menjadikanku lebih kuat dalam penantian penuh kesabaran, yang tak boleh lepas adalah tetaplah menjadi mawar indah yang berduri di tepi jurang, maka dialah yang memiliki jiwa pejuang, memiliki cinta yang suci dan ketulusan yang hakiki yang rela menempuh perjalanan sulit ini untuk menjemputku.

Karena cinta yang hakiki adalah mencintai dalam ketaatan, kehalalan dan keridho'an TuhanNya. Semoga, aamiinn

Senin, 06 April 2015

Negeri gonjang ganjing

Biarkanlah setiap yang menanam kebaikan dia akan memperoleh kebaikan namun setiap yang menanam keburukan diapun akan memanen keburukan.

Pernahkah ada, menanam rumput lalu berbuah anggur? Tentu tidak kan, lantas bagaimana, jika inginkan dia berbuah anggur maka tanamlah bibit anggur.

Jika kita mengharapkan negeri ini sejahtera, aman damai tentram dan sentosa maka mari bekerjasama bekerjadisiplin untuk menebarkan kebaikan-kebaikannya. Karena tidak dapat negeri ini menjadi maju jika kita tidak memulainya dari diri dan keluarga dahulu.

Saya ingin negeri ini bermartabat, bukan hanya di mata manusia dan bangsa lain, tetapi lebih pada kehakikiannya yaitu bermartabat di Mata Allah SWT. Di mata Tuhan YME, dengan menjauhkan dari kemaksiatan dan menumbuhkan benih-benih kemashalatan.

Negeri yang banyak.menyimpan harapan dan mimpi-mimpi besar, kini sedikit demi sedikit mengoyakkan keping demi keping harapan itu.

Kekecewaan kepada seorang pemimpin yang tidak berlaku adil kepada rakyatnya, justru berat kepada kesengsaraan dan menambah tercekiknya kesulitan. Ah
.entahlaah...apa ini hanya aku saja yang merasakannya?

Kebijakan-kebijakan yang diputuskan serasa cekikan yang mematikan perlahan-lahan bagi jiwa rakyay jelata.

Belum lagi, begitu pandainya silat lidah diantara pembawa berita -berita sampah dan membuat limbah fikiran semakin menumpuk saja.

Pemutar balikkan fakta, kecurangan, penghianatan dan terang kini kita berada di negeri gonjang ganjing, karena tanda-tanda kiamat semakin dekat mrnghampiri.

Dajjal telah menguasai sebagian manusia, mendoktrin otak-otak yang kosong, robbiii....sungguh zaman ini begitu mengerikan, kebaikan menjadi asing dan aneh di perlakukan. Tetapi maksiat begitu indah dalam pandangan mata mereka.

Entahlah...aku seperti berada di negeri yang aku sendiri tidak mengerti, benarkah aku termasuk manusia yang kelak Allah minta pertanggungjawabnya atas negeri yang tenggelam penuh dengan kemaksiatan.

Ya robbi...hidupku hanya sekali ini, jadikan setiap perjalanannya membawa kemashalatan dan ridho dari-Mu serta selalu memperoleh bimbinganMu. Aamiin

Agar negeriku juga Kau lindungi...

Biarkan yang menanam keburukan akan musnah dengan keburukannya dan yang menanam kebaikan akan menuai buahnya. Semoga

Namanya tekwan!

Makanan yang enggak pernah bosan, apa? Ya tekwan.

Weiittss...semacam makanan ala taiwan or hongkong gitu ya, bahasanya memang aneh tapi tekwan asli makanan palembang, khas gitu deh.

Makanan yang terbuat dari sagu, gandum dan ikan dan di santap dengan kuah yang semacam soup jamur kuping, bengkuang, udang basah dan sedikit bihun. Dan kalau saya menikmatinya dengan sambal yang pedas dan sedikit kecap. Ehhmmm yummiiee...

Hai..hai..asal tahu saja ya, tekwan,  model dan pempek makanan favorit sejak sekolah SMP -SMA di kota Lahat dulu. Wajar saja sampai saya di Jakarta kalau melihat ada makanan gini rasanya pengen mencicipi dan mampir sejenak untk bernostalgia.

Dan saya sering menyempatkan diri untuk memakananya meskipun harus datang sendirian, tetap asyik kok, jadi kalian juga mesti coba itu makanan yang namanya tekwan.

Oke guyss...lanjut nyuap lagi ah...soalnya lagi menikmati tekwan panas nich di daerah Garuda kemayoran Jakarta Pusat, deket rumah sich.