Selasa, 02 September 2014

Cinta Musim Semi

Cinta mestinya bagai sepasang sayap
yang membawa kita terbang tinggi.


Cinta mestinya bagai udara
yang membuat kita selalu memiliki harapan.


Tapi cinta juga mestinya bagai lukisan
yang tak kunjung selesai,
dengan begitu kita tak pernah meninggalkannya.

(Asma Nadia)


Membahas tentang cinta memang tidak pernah habis, dan selalu menjadi tema yang paling di gemari, cinta itu fitrah manusia tidak ada yang tahu kapan dia akan datang dan kapan dia akan pergi. Cinta itu seperti musim semi, dia datang dalam waktu tertentu dan hilang begitu saja.

Ah...cinta harusnya tidak seperti ini, dia mestinya terus mengalir bagaikan air yang mengaliri setiap sungai, bukan bagaikan matahari yang menyinari bumi lalu meredup ketika hari berganti gelap. Cinta itu harapan, harapan yang tak pernah berhenti untuk terus mencapai tujuannya.

Apa tujuan dari cinta itu?

Memiliki apa yang kau cintai?
Mencintai itu tidak mesti harus memiliki sesuatu yang kau ingini, mencintai itu menjadikan diri lebih ikhlas untuk tidak berbalas, karena cinta yang sejati hanyalah ketika kita mampu membuktikan hati menjadi berubah ke arah yang lebih baik, bukan menyiksa diri dalam belenggu cinta yang rumit dan penuh maksiat.

Apakah kau kira dengan pacaran tanpa ikatan yang halal kau bisa dikatakan sebagai orang yang mencintai, menyayangi, tidak. Karena mencintai adalah memberikan yang terbaik bagi dia ataupun dirimu untuk terhindarkan dari maksiat. Jikapun kau menyayanginya bukan berarti kau membawanya pada status yang bernama pacaran, atau TTM, atau hubungan tanpa status namun dekat. Entahlah apa sebutannya.

Arti ketika kau menyayanginya adalah dengan menjaga dia dan dirimu terhindar dari dosa, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan jika kau tak mampu menghalalkan dirinya saat ini, maka dengan meninggalkannya serta menjauhkan diri darinya adalah jalan yang terbaik, agar dapat saling menjaga diri untuk terus terpelihara izzahmu.

Seperti kisah sahabat kita ini, dia seorang ikhwan biasa yang dahulunya adalah sahabat dari seorang adik seorang akhwat teman kostnya ketika SMA di daerahnya. Lama mereka terpisah karena sama-sama merantau ke negeri seberang untuk menimba ilmu melanjutkan sekolah di perguruan tinggi. Satu ketika mereka memperoleh nomor telepon masing-masing dan saling berdiskusi  melalui sms, sekedar bertukar pengalaman, dan sharing ilmu, cukup singkat memang.

Pertemanan mereka akhirnya membuat persepsi beda buat si ikhwan, dia tertarik dengan akhwat ini karena dia tahu teman akhwatnya ini adalah salah satu teman terbaik saat di kostnya dulu, dana ikhwan ini pun berusaha mengajaknya pacaran ataupun komitmen, tetapi akhwat ini tetap dalam pendiriannya, No Pacaran beforemerriage, namun tak membuat ikhwan ini berhenti menggoda iman si akhwat.

Meskipun akhwat ini seringkali mengatakan penolakannya,namun  kenapa ikhwan ini begitu serius mengejarnya, mungkin ini bagian dari ujian dari Robbnya. Benar saja setelah akhwat ini meminta pada ikhwan ini,untuk tidak mengganggunya lagidan kembali bersahabat seperti dahulu lagi, akhirnya sedikit-demi sedikit pemahaman itu menular pada si ikhwan ini, ah...kini dia sudah terlihat mulai memahaminya.

Ah...itulah cinta;):)
Dia dibutakan dengan perasaan cintanya yang terlanjur tumbuh kepada si Akhwat, namun belum siap untuk melangkah ke pernikahan#miris. Akhwat inipun tidak tinggal diam, penolakannya disertai dengan memberikan pemahaman terhadap batasan pergaulan laki-laki dan perempuan, hingga beberapa waktu si ikhwan ini benar-benar tidak pernah menghubungi si akhwat dan mengganggunya lagi. Hingga pada suatu waktu tibalah kabar bahwa si ikhwan ini memutuskan  untuk melanjutkan kuliah S2 di perguruan tinggi ternama di salah satu pulau jawa, dan tiba-tiba mengirimkan pesan ke akhwat tersebut dengan mengatakan," Ukhti saya masih sayang dengan anti, jika saya sudah menyayangi seseorang rasanya ingin segera menikahinya namun saya harus memilih study? Maka mulai saat ini saya tidak akan menghubungi anti, dan kontak ini akan saya hapus. Saya tidak ingin jatuh cinta dan mengotori hatimu dan hatiku kini, saat ini saya hanya akan fokus dengan study S2 saya saja, maafkan saya selama ini, boleh langsung hapus kontak saya, maaf jika sudah mengganggu". Begitulah pesan terakhir sebelum kontak itu terhapus.

Alhamdulillah...

Keputusan dari  Cinta Musim seminya pun berakhir dengan kesibukannya menimba ilmu di study S2 nya, dan diapun akhirnya bisa melepaskan diri dari cinta musim seminya. Jika memang kalian berjodoh tidak perlu dengan pacaran ataupun membuat komitmen untuk memiliki orang yang kalian sayangi, tetapi dengan membiarkannya tetap menjaga izzahnya itu akan lebih mulia, namun jika memang sayang itu terlanjur tumbuh segerakan halalkan saja, namun jika belum mampu pergi dan menjauhinya dan menyibukkan diri dengan yang aktivitas lainya itu lebih memberikan manfaat.

Oke Fix ini adalah kisah salah satu cinta yang timbul hanya karena musim semi, bukan kesungguhan. Jika jodoh tidak akan tertukar, ada waktunya kalian akan dipertemukan, mungkin bukan untuk sekarang namun kelak ketika kondisi kalian semua sudah sama-sama lebih baik.

Doa terbaik...
Untukmu para sahabatku....
Jika kalian berjodoh semoga Allah pertemukan kalian dalam ikatan yang suci dan kondisi terbaik...aamiin