Sabtu, 01 Februari 2014

Kisah Inspiratif "Wanita Buta"

Hari ini rencananya aku akan menyampaikan materi tentang aklahk cermin kepribadian pada adik-adik mentoring di kampus BSI, karena materinya tentang akhlak maka aku mencari materi tambahan tentang akhlak rasul Muhammad untuk dijadikan contoh dan  teladan utama bagi hamba-hambanya. Akhirnya aku menemukan sebuah kisah Rasul SAW yang sangat menarik, hingga tak terasa berderaianlah liangan air mata ku saat menyelesaikan bacaan tentang kisahnya, singkat kisahnya seperti ini.

Datang kepada Rasul seseorang  yang menanyakan kepadanya, " Ya Rasul, beritahulah kami siapa orang yang sangat kau cintai?" Rasulpun menjawab" Aisyah", lalu dia menanyakan kembali," Siapakah orang yang paling kau cintai dariseorang  laki-laki?" Rasul menjawab " Ayahnya, Abu Bakar As Siddiq ra." Lelaki utama dari kalangan umatnya yang paling utama yang telah menemani Rasul hijjrah di dua tempat,  Madinah dan Mekkah. Yang telah berjihad menginfaqkan hartanya untuk fi sabilillah, yang menempatkan beliau menjadi imam dalam mensgolatkan Rasululloh saat wafat, dan kelak Syurga terluas adalah milik Abu Baka As Siddiq ra.

Suatu ketika Abu Bakar ra. tercenung seorang diri lalu menanyakan kepada putrinya, Aisyah," wahai Aisyah adakah amalan Rasul ketika masih hidup yang belum pernah aku lakukan?"
Asiyah ra. berfikir sejenak lalu berkata," Rasululloh SAW selalu memberi makan kepada seorang wanita Yahudi yang buta di sudut Pasar setiap hari".

 Maka Abu Bakar ra.pun segera mengecek dan benar disana terdapat seorang wanita tua rentah yang buta di sudut pasar, segera ia memberikan makanan pada wanita itu, saat itu Abu Bakar ra. amat terkejut terhadap sumpah serapah si wanita Yahudi ini, ternyata wanita ini amat membenci Rasululloh SAW, ia menghasut dan membicarakan keburukan Rasul kepada penghuni pasar agar tidak ada yang mau mengikuti ajarannya, Abu Bakar kini baru tahu betapa Rasululloh bersabar terhadap orang yang membencinya ini, dan beliau tetap memberikannya makanan padanya tanpa memperdulikan cacian dan perkataan  buruk wanita tentangnya.

Setelah wanita tua itu memasukkan makanannya, Abu Bakar ra di kejutkan dengan amarah wanita tua ini," hai kamu siapa? kamu bukanlah orang yang biasa memberiku makanan". Abu Bakar ra. terkejut," Dari mana kamu tahu aku bukanlah orang yang biasa memberimu makan?". Wanita ini menjawab," Karena makanan ini tidak kau haluskan dahulu, biasanya dia menghaluskan terlebih dahulu makanan yang akan di berikan padaku, karena dia tahu bahwa gigiku sudah tidak sanggup mengunyah makanan lagi". Abu Bakar ra. sampai meneteskan air matanya, mengingat betapa mulianya akhlak kekasihnya itu Rasulullloh kekasih Allah, walaupun dia harus mendengar hinaaan setiap hari tentangnya dari wanita ini, tetapi tidak sedikitpun rasul membenci justru perlakuan terbaik beliau berikan pada wanita tua ini," Wahai perempuan yang buta, ketahuilah orang yang biasa memberikan suapan makanan kepadamu telah meninggal beberpa hari yang lalu, aku adalah sahabatnya, dan Dialah Muhammad SAW yang setiap hari bersabar menyuapkan makanan untukmu meskipun cacian dan hinaan terlontar dari mulutmu".

Akhirnya, wanita ini menangis menyesali perbuatannya karena belum sempat meminta maaf kepada Rasululloh SAW, pada saat itu lah dia menyatakan masuk islam dan bersyahadat di hadapan Abu Bakar ra. dan menjadi wanita yang  taat beribadah.


Subhanaalloh kisah ini amat menginspirasiku, tentang ketulusan dan keihlasan dalam berbuat.

#Allah tidak melihat siapa yang kita bantu akan tetapi Alllah akan menilai keikhlasn dan ketulusan hati kita dalam beramal.
 

Kembali 5.000,-


Sebelum dhuhur tiba gue udah sampai rumah,  sedih melihat Emak gue masih terbaring lemah di tempat tidurnya, akhirnya sorenya gue bawa Emak ke dokter praktek langganan keluarga, yang biasa kita kunjungi kalo ada salah satu yang sakit dari keluarga kita. Sudah 2 kali balik tetapi rumah prakteknya masih tutup, akhirnya gue putusin untuk mencoba ke klinik baru deket lingkungan gue, alhamdulillah masih buka dan gue lihat baru saja ada pasien yang keluar selesai berobat.

Ada seorang pemuda yang menegur 
"Mau berobat mba, siapanya?"
"Ibu saya" jawab gue
Begitu masuk kami disambut hangat oleh seorang dokter muda laki-laki, setelah di periksa dengan baik dan resep obat di buatkan gue dan Emak pergi ke bagian apoteker, gue temui orang yang pertama tadi menegur pas gue masuk klinik itu, sumpah gue ga berani ngelihat mukanya dia, subhanaalloh handsome dia itu artis yang siapa itu namanya" kholidi Abdullah Azam film ketika cinta bertasbih itu loh" tetapi dia ga cubbi sich, cakepan Kholidi tapi banyak dia dikit sich. 

Demi menjaga hati, gue sengaja sibuk  sambil membaca buku yang kebetulan sedang gue bawa. Jadi ngomong  ma dia juga dengan menunduk, ya Rob selamatkan hati ini dari hal-hal yang buruk, aamiin#apasich
"Mba ada 5.000an?"tanyanya
"Ga ada mas" jawabku
"Ya udah Mba di bawa saja, ini kembaliannya" sambil menyerahkan uang 50.000an.
"loh kok,,,beneran Mas ini ga apa-apa? terimakasih banyak ya". jawab gue.

Akhirnya gue dan emak pun balik arah terus pulang. Ini percakapan di klinik deket rumah gue, saat itu gue lagi menghantarkan Emak yang sakit, eh ternyata ketemu sama pemeran film Ketika Cinta Bertasbih " Mas Azam" tapi kok dia beralih profesi ya sekarang, jadi seorang apoteker gitu, eh seriously. Saking ga beranii melihat mukanya, tapi pas ngasih kembalian akhirnya jelas juga gue lihat wajahnya, astagfirulloh ternyata dia bukan "Mas Azam" film KCB,  hanya saja wajahnya memang mirip.

Gara-gara kembalian 5.000 nya ga ada, akhirnya gue dapat diskon dan bisa menyadari kalau dia bukan mas azam film KCB. wkwkwk...


#Adakalanya hati menjadi liar, akibat mata yang terlalu agresif. Maka kendalikanlah mata agar hatipun selamat. Menundukkan mata saja tidak cukup menentramkan hati, akan tetapi ketika hati telah menundukkan nafsu maka selesailah semua persoalan.
 (Titisan Kata)

Mahkota Untuk Ayah dan Bunda

Semalam gue memang bergadang hingga pkl 03.30 wib baru  beranjak tidur, karena harus menyelesaikan TA yang tinggal Bab III tapi rasanya tidak selesai-selesai, belum lagi sejak semalam Emak bulak balik buang air, beliau kena diare. Pagi nya setelah sarapan bubur dan sudah diminumkan madu, kasih kurma dan tak lupa minum habbatusaudah, dan pkl 8.00 wib baru bisa berangkat tahsin ke Utsmani, sepertinya bakalan telat sampai di sana deh, ya udah ga apa-apa deh, terus mau ngabarin ustadzahnya kalau telat sampai, tapi hape mati total. lengkap bener ya ^_^

Alhamdulillah pkl 08.55 wib gue udah nyampe lokasi, lumayan telat satu jam, tetapi yang hadir setoran baru urutan ke tiga, alhamdulillah gue masih ada kesempatan. Setelah menyapa dan mengulang-ulang sedikit sampailah pada giliranku, seperti biasa jarang aku melihat nilai hasil mutaba'ah yang ustadzah tulis langsung ditempat, sengaja sich supaya hatiku selalu berdebar-debar nilai berapakah hari ini, menaik atau semakin menurunkah? 

Setelah do'a penutup majelis dan kami bersalaman untuk pamit, dan diluar ruangan ku coba intip nilai bearpakah aku hari ini, terlihat jelas nilai "79" wah alhamdulillaaaah ya Allah, dan terdapat tulisan " Barakallahu fiik ^__^" dari ustadzahnya, duh rasanya senang sekali hari ini, grafik kemajuanku sedikit-sedikit terus menaik, insyaalloh aku akan menjadi yang terbaik dan gue akan mewujudkan mimpi besar ku itu dari sini, Bismiillah, gue  ingin memberikan hadiah mahkota terindah itu untukmu ayah dan ibu.Restui anandamu ya ayah ibu. 

Lihatlah suatu nanti mimpi terbesar itu akan aku wujudkan, ini karena aku sangat menyayangi kalian, do'a dan ketaatanku pada Illahi, adalah bentuk kasihku padamu Ayah Bunda. Aku akan memulainya sejak sekarang, dan kali ini tidak boleh mundur atau gagal lagi, seperti yang sudah-sudah. Bismillah ku azamkan diriku semata karena ingin kalian bahagia di dunia dan akhirat.


#Kebahagiaan orang tua adalah manakala melihat anak-anaknya hidup bahagia pula, mereka tidak perduli bagaimana keadaaan diri mereka sendiri. Tapi, kebahagiaan yang hakiki adalah ketika ketaatan seorang anak dapat menghantarkan kedua orangtuanya masuk ke syurga Allah SWT, itulah kebahagiaan yang hakiki.(Titisan Kata).

Mencari Cahaya

Bahasa mu mewakili setiap nada cinta yang tersirat, pada tatapanmu mewakili jiwa yang menahan rindu. Biarkan cinta menyapa, menyapa pada jiwa yang sunyi, jiwa yang menjaga fitrahnya dengan kesucian rasa.

Tak mampu ku tatap sinarmu yang begitu bercahaya, tak mampu kutatap mata jelimu nan menawan hati ini, teduh nya auramu.

Ya Allah...
Jadikan hati kami selalu condong kepada-Mu." Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa berzikir kepada-Mu, untuk senantiasa mensyukuri-Mu (nikmat-mu) dan untuk membaguskan ibadah kepada-Mu."(HR. Abu Daud).

Dia yang hadir seperti sekelebat sinaran cahaya,  dalam jeda sholat lailku, semoga cahaya itu dapat kutemui,  seperti Ummul mukminin khadijah mencari-cari cahaya yang datang dalam mimpinya ke dalam kehidupan nyatanya. Pada akhirnya dia tahu jawaban atas mimpi cahaya itu, dia lah Muhammad  pendamping dan pemimpin dalam rumah sakinahnya, rumah syurganya, dia bukan hanya cahaya bagi kelurganya namun dia cahaya bagi umat manusia seluruh penjuru dunia hingga akhir jaman nanti.

 Ummu Khadijah, wanita yang terjaga dan menjaga, yang menentramkan dan menyejukkan jiwa. Wanita yang paling dicintai, yang tak bisa terbagi cintanya selainnya. Ya Rasululloh...salam 'alaika ya rasul, memang tak pernah ku tatap wajahmu, namun tak menjadi alasan cinta ini untuk tidak bersemi.

Karena cahayamu yang amat menawan ya Rasululloh, kami amat merindumu, dengan mengikuti sunahmu kau telah menuntun kami pada ketenangan hati dan ke bahagiaan jiwa. Aku ingin terus merasakan jatuh hati pada mu, pada kisah-kisah teladanmu yang telah menuntunku pada keluhuran kehidupan ini. Salam rinduku padamu ya Rasul,,,