Jumat, 21 Agustus 2015

Lelaki menjemput janjiNya

Lelaki dalam kenangan
Bukan tentang kisah cinta picisan atau tentang romantisme persahabatan tapi mesra.

Hanya sepenggal kenangan yang tertinggal, terkubur...

Sekuat apapun usaha manusia untuk menyatu
Tuhan lebih berhak atas takdir hamba-hambaNya

Dia yang terpilih dan ditakdirkan untuk kembali pada sang pemilikNya

Cerita cintanya  berlanjut dengan  menyambut wajah sang pencipta...
Karena hari perjanjiannya telah tiba...

Telah tiba waktunya dia pergi kembali pada sang pemilik cinta

Ya... pemilik cinta keabadian dan kesejatian
Dia telah menghadap wajah sang Khalik dengan wajah tersenyum...

Meninggalkan cinta semunya
Semoga  cinta abadiNya menjadi tempat terindah diakhir kisahnya.

Semoga...

Kamis, 13 Agustus 2015

Ungkapan cinta dalam diam

Cobalah kau tatap wajah orang-orang terkasih dalam hidupmu, tataplah ketika mereka sedang tertidur. Hatimu akan bergetar hebat, rasa kasih dan sayangmu akan timbul begitu dalam, dalam sekaliii.

Mungkin hingga kaupun tak sadar dapat menjatuhkan air mata untuknya, cobalah kau lihat wajahnya, wanita terhebat dalam hidupmu... Ibumu ya dia Ibumu...

Dia sudah semakin tua dan keriput diwajahnya semakin jelas. Itu adalah bukti kasihsayangnya yang dahulu pernah dia perjuangkan untukmu,  sehingga kau jadi begitu hebat juga.

Kasih sayangnya tak pernah bisa disandingkan dengan apapun, dialah Ibu...

Andai aku pandai berkata kata indah dihadapanmu, tentu akan kukatakan. Sayangnya aku tak mampu untuk itu, aku lebih memilih mencintaimu, menyayangimu dalam diam, dalam doa sujud ku...aku selalu mendo'akanmu Ibu...juga keluargaku.

Kasih sayangku dalam diam dan doaku...akan selalu kupupuk subur untuk kalian:)

Love u My Mom, Dad end Fam's.

Selasa, 19 Mei 2015

Rumah Masa Depan

Sudah lama tidak berkunjung di rumah masa depan Bapak dan kedua adikku, hari ahad tanggal 17 Mei 2015 lalu saya berkunjung kesana.

Hening siang itu membuatku khusyu dalam pusara Bapak, mencabuti helai helai rumput di bawah teriknya mentari yang menyengat. Membayangkan betapa dunia ini sementara, mereka yang tahun lalu terlihat masih kanak-kanak kini telah tumbuh dewasa, tlah menikah dan dikaruniakan anak. Yang tahun lalu masih bercakap dan bersendau gurau kini terbaring di dalam pekuburan yang sepi lagi mencekam.

Robbi...bagaimana kabar Bapak dan Adik-adikku di sana?

Hari ini aku kembali mengunjungi mereka, sambil berbisik dalam hati ," Pak, suatu hari nanti sayapun akan kembali seperti kalian, betapa dunia itu fana. Semoga anakmu dapat menjadi anak yang shalihah dan memberikan kebahagiaan dunia akhirat bagi kedua orang tuanya".

Siapkah jika nanti Allah membawaku kembali, sementara aku amat miskin amalnya.
Siapakah yang akan mendo'akanmu kelak?

Robbi...dunia ini begitu sebentar, semua yang terjadi di dunia ini amat cepat berganti.

Bukan perpisahan kita pada keluarga tercinta saja yang membuat keinsyafan dan berlinang air mata, akan tetapi akankah aku kembali dengan bekal amal yang baik?

Di depan pusaramu Pak, Dik semua menyadarkan hatiku yang beku dan lalai ini, bahwa akupun kelak akan kembali seperti kalian, kembali padaNya dan jasad menyatu pada alam kembali.

Semoga Dia segera mengaruniakanku orang yang menjadi penjaga imanku, hatiku dan tempat bersama membangun rumah syurga yang kekal. Di mana dibangun peradaban kecil yang membawa pada ke mashalatan diri keluarga dan umat. Agar lahirlah generasi-generasi terbaik yang terus menyuarakan kebaikan, menegakkan kalimatulloh dan yang memerangi kebathilan. Semoga Allah menjadikan hidup kita abadi dengan amalan yang sejati.aamiinn

Wallahu'alam bishowab

Minggu, 03 Mei 2015

Seperti ini diriku

Dulu saat aku masih polos nan lugu, wajah datar penuh peluh dan berminyak. Saat ini pun, tetap sama. Tidak ada yang berubah dariku.

Tak sedikitpun berniat oplas apalagi opkaret hihihii...jika ada yang bilang aku berubah, mungkin ia. Karena aku berubah menjadi semakin matang, eh...tua kali yah.

Percayalah kawan...
Jiwa ini, raga ini sepenuhnya masih penuh dengan cita-cita yang belum terwujud, yah tentu. Cita penuh cinta sehingga membawaku untuk tetap bersama mereka disini, meskipun sebagian mereka tlah pergi dan meninggalkan kita.

Bukankah Dia memperkaya hambaNya, ya memperkaya dengan cara membagikannya. Begitulah ilmu,  semakin dibagi semakin berkah dan bertambah.

Selalu bersyukur padaNya, dalam setiap takdir yang terjadi. Karena setiap perkara hidup seorang muslim baik kesedihan dan kebahagiaan adalah baik bagi kehidupannya.

Yang terpenting dalam hidup ini adalah menyiapkan diri dan hati untuk menghadapi segala bentuk ujian dariNya. Karena kesiapan itu dapat meringankan jiwa dari rasa kecewa, penyesalan, kesedihan yang berlebihan.

Teruslah menjadi seperti yang kau inginkan dengan tetap menjadi hamba yang dicintaiNya.

Jumat, 24 April 2015

Tak ada kata kembali atau gagal, lanjutkan!

Menikmati perjalanan sendiri itu ada baiknya juga loh. Daripada bersama-sama namun ada unsur tidak baiknya#apasih.

Hari ini keterlambatan saya untuk trip bareng temen-temen terancam batal. Sudahlah harus tetap mengurus suatu pekerjaan dan akhirnya saya tertinggal dari kereta rombongan karena menunggu keretanya juga lama.

Mungkin Allah menyediakan kebaikan-kebaikan untuk saya, kenapa saya mesti tertinggal seperti ini. Wallahu'alam.

Menyingkapi hal ini, membuat saya instropeksi diri. Sepanjang jalan saya di gerbong ac ekonomi kereta api ya lumayan nyaman, hening sendirian meski banyak penumpang lainnya di sana.

Terutama banyak hal yang saya bisa lakukan di dalam perjalanan ini, saya tidak ingin membuat teman-teman rombongan menunggu, tetapi karena saya sempat di telpon untuk menyusul makanya saya membeli tiket yang berangkat pukul. 09.35 wib insya Alloh akan tiba di rangkas bitung pukul 11.10 wib.

Dan saya sudah pasrah jika sampai rangkas ternyata teman-teman sudah tidak ada, kondisi yang akan saya lakukan ada ngebolang sendiri dan pulang ke Jakarta. Tetapi ada Mita atau Mba Uut katanya siap menunggu saya dan melalui track dari cibologer ke Baduy bersama.

Hanya berdua?
Awalnya saya sanksi dengan kondisi mereka yang tidak faham tracknya, tetapi mereka berkoordinasi akan ada guide yang menyusul kita nantinya. Semoga saja Allah mudahkan saya hari ini,  memberikan keselamatan dan banyak hikmah dalam perjalanan menyegarkan iman ini.

Sebenarnya sayapun tidak enak hati. Tetapi harus bagaimana rencana yang telah saya rancang mestilah terjadi meskipun hasilnya tidak sempurna, kerena buat saya tidak ada yang tidak mendapat rintangan dalam perjalanannya tetapi tugas kita adalah melaluinya sambil menyelesaikan masalahnya atau kita stop kembali dan membawa kegagalan.

Semoga peristiwa ini merupakan bentuk kasih sayangNya dan upaya menjaga hati dan mataku dari ikhtilat yang mungkin tak terhindarkan. Allah maha baik yang terjadi pastilah yangvterbaik dan atas kehendakNya.

Insya Alloh saya akan bertemu Mita di Desa Cibologer, dia akan menunggu di sana. Semoga Allah menjaga kita dalam perjalanan panjang nanti:). Aamiinn

Minggu, 12 April 2015

Karena Jodoh sampai Mati

Tak jarang orang merasakan kegundahan ketika belum menemukan sang belahan jiwa, rasa gundah itu berasal dari faktor luar maupun dalam pribadi.

Tidak perlu berlarut dalam sedih ketika jodoh belum kunjung datang, karena semua telah Allah SWT tentukan sesuai waktunya.

Faktor luar yang kadang membuat sedih adalah ketika ada pertanyaan, " Sudah usia segini kok belum nikah? Atau " Undangan terus kapan situ yang ngundang?
Kadang jadi jomblo itu ada suka ada duka juga, dukanya itu suka dibandingin, disama-samain, diburu pertanyaan seputar jodoh yang kita sendiri ntu nggk bisa ngejawab selain senyuman dan kata "Mohon do'anya saja" enough!.

Yah...Jodoh itu uniq, hanya robbku yang tahu kapan jodoh itu hadir dan pastinya dia hadir disaat yang tepat. Meskipun hingga saat ini masih berada dalam penantian.

Walau sering dijadikan bahan bullyan. Yaahh...terima sajalah....mungkin maksudnya baik hanya cara mereka mengingatkan seperti itu, dengan celotehan-celotehan yang tak jarang membuat hati gerimis.

Bukan tidak berikhtiar, karena belum waktunya. Masih banyak hal-hal yang harus dipelajari dan dipersiapkan untuk menuju arah kesana, ilmu, akhlak, amalan memang harus terus diupgrade.

Bagaimana mungkin kita bisa membangun dunia kecil dengan pendidikan yang islami, penuh ketaatan, sementara kita tidak mempersiapkannya sejak sekarang.

Bukankah ketika kita ingin memiliki generasi yang luar biasa, kitapun harus mempersiapkannya sejak sebelum menikah, baik dari diri dan bersama pasangan kita.

Berharap memiliki pasangan hidup yang benar-benar saling melengkapi, menyempurnakan, saling suport dan saling memahami,  memiliki hoby dan kesukaan yang mirip dan yang terpenting memiliki kesamaan fikroh, visi dan misi kedepannya jelasu.

Dan carilah pasangan yang bukan hanya sebagai imam dalam rumah tangga saja,  namun dapat menjadi partner dalam segala hal. Tanteku pernah bilang, "kalau kamu berdo'a minta pasangan hidup, jangan hanya minta dia dapat menjadi imammu saja. Tetapi mintalah dia yang dapat menjadi partner sahabat, 766 disepanjang kehidupanmu." Begitulah pesannya.

Pernah juga di kritik pedas soal jodoh sama teman," Sudah usia tua kok belum nikah juga? Jleeeb

Allah maha mengetahui...
Siapa yang tak ingin menikah dan segera membangun rumah tangga sakinah, tentu itu semua terekam jelas dalam diri. Namun takdirNya belum menyampaikan padanya. Maka bersabar dan tetap menjaga hati itu adalah kebaikan.

Lagi-lagi jodoh itu rahasiaNya, biarkan prasangka dan cemoohan orang menjadikanku lebih kuat dalam penantian penuh kesabaran, yang tak boleh lepas adalah tetaplah menjadi mawar indah yang berduri di tepi jurang, maka dialah yang memiliki jiwa pejuang, memiliki cinta yang suci dan ketulusan yang hakiki yang rela menempuh perjalanan sulit ini untuk menjemputku.

Karena cinta yang hakiki adalah mencintai dalam ketaatan, kehalalan dan keridho'an TuhanNya. Semoga, aamiinn

Senin, 06 April 2015

Negeri gonjang ganjing

Biarkanlah setiap yang menanam kebaikan dia akan memperoleh kebaikan namun setiap yang menanam keburukan diapun akan memanen keburukan.

Pernahkah ada, menanam rumput lalu berbuah anggur? Tentu tidak kan, lantas bagaimana, jika inginkan dia berbuah anggur maka tanamlah bibit anggur.

Jika kita mengharapkan negeri ini sejahtera, aman damai tentram dan sentosa maka mari bekerjasama bekerjadisiplin untuk menebarkan kebaikan-kebaikannya. Karena tidak dapat negeri ini menjadi maju jika kita tidak memulainya dari diri dan keluarga dahulu.

Saya ingin negeri ini bermartabat, bukan hanya di mata manusia dan bangsa lain, tetapi lebih pada kehakikiannya yaitu bermartabat di Mata Allah SWT. Di mata Tuhan YME, dengan menjauhkan dari kemaksiatan dan menumbuhkan benih-benih kemashalatan.

Negeri yang banyak.menyimpan harapan dan mimpi-mimpi besar, kini sedikit demi sedikit mengoyakkan keping demi keping harapan itu.

Kekecewaan kepada seorang pemimpin yang tidak berlaku adil kepada rakyatnya, justru berat kepada kesengsaraan dan menambah tercekiknya kesulitan. Ah
.entahlaah...apa ini hanya aku saja yang merasakannya?

Kebijakan-kebijakan yang diputuskan serasa cekikan yang mematikan perlahan-lahan bagi jiwa rakyay jelata.

Belum lagi, begitu pandainya silat lidah diantara pembawa berita -berita sampah dan membuat limbah fikiran semakin menumpuk saja.

Pemutar balikkan fakta, kecurangan, penghianatan dan terang kini kita berada di negeri gonjang ganjing, karena tanda-tanda kiamat semakin dekat mrnghampiri.

Dajjal telah menguasai sebagian manusia, mendoktrin otak-otak yang kosong, robbiii....sungguh zaman ini begitu mengerikan, kebaikan menjadi asing dan aneh di perlakukan. Tetapi maksiat begitu indah dalam pandangan mata mereka.

Entahlah...aku seperti berada di negeri yang aku sendiri tidak mengerti, benarkah aku termasuk manusia yang kelak Allah minta pertanggungjawabnya atas negeri yang tenggelam penuh dengan kemaksiatan.

Ya robbi...hidupku hanya sekali ini, jadikan setiap perjalanannya membawa kemashalatan dan ridho dari-Mu serta selalu memperoleh bimbinganMu. Aamiin

Agar negeriku juga Kau lindungi...

Biarkan yang menanam keburukan akan musnah dengan keburukannya dan yang menanam kebaikan akan menuai buahnya. Semoga

Namanya tekwan!

Makanan yang enggak pernah bosan, apa? Ya tekwan.

Weiittss...semacam makanan ala taiwan or hongkong gitu ya, bahasanya memang aneh tapi tekwan asli makanan palembang, khas gitu deh.

Makanan yang terbuat dari sagu, gandum dan ikan dan di santap dengan kuah yang semacam soup jamur kuping, bengkuang, udang basah dan sedikit bihun. Dan kalau saya menikmatinya dengan sambal yang pedas dan sedikit kecap. Ehhmmm yummiiee...

Hai..hai..asal tahu saja ya, tekwan,  model dan pempek makanan favorit sejak sekolah SMP -SMA di kota Lahat dulu. Wajar saja sampai saya di Jakarta kalau melihat ada makanan gini rasanya pengen mencicipi dan mampir sejenak untk bernostalgia.

Dan saya sering menyempatkan diri untuk memakananya meskipun harus datang sendirian, tetap asyik kok, jadi kalian juga mesti coba itu makanan yang namanya tekwan.

Oke guyss...lanjut nyuap lagi ah...soalnya lagi menikmati tekwan panas nich di daerah Garuda kemayoran Jakarta Pusat, deket rumah sich.

Senin, 23 Maret 2015

RESUME MAJELIS AYAH " Menghujamkan Tauhid ke dalam Jiwa Anak"

Sabtu, 21 Maret 2015
@AQLIslamiCenter

Oleh : Firmansyah, ayah Khanza

Narsum : Ust. Bachtiar Nasir

AKU PEDULI IMAN ANAKKU!!!

Sesungguhnya, hanya ada 2 agama di dunia ini :

1. AGAMA ALLAH : Fitrah Manusia dlm penciptaannya.
2. AGAMA ORANG TUA : Agama yg diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.

Boleh jadi, orang tua adalah 'penjahat' pertama bagi anak manusia, krn doktrin 'agamanya' telah merusak 'agama Allah' yg telah mjd fitrah smua manusia.

Contoh :
Ortu berkata 'dahulu nenek moyangmu melakukan ...&...'
padahal hal itu bertentangan dgn 'agama Allah'
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak2nya.

AYAH adalah ORANG PERTAMA YG BERTANGGUNG JAWAB thd KEIMANAN ANAKNYA.

Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu

Keimanan yg bagaimana yg hrs tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Landasan :
QS. Al Baqarah [2] : 132
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kcuali dlm keadaan memeluk agama Islam"

2. Keimanan thd Tuhan Yg Esa, tdk menyekutukan Allah (tdk syirik), taat & patuh hanya kpd Allah.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
"Apa yg kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab "Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu,Ibrahim,Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yg Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kpd-Nya"

Bagaimana caranya? Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?

Perhatikan Prinsip2 Dasar Menanamkan Tauhid kpd Anak dgn Metode & Langkah2 sbb :

1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur'an

• Abdullah bin Umar ra berkata : "Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur'an"

• Jundab Albajly : "Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur'an.Setelah itu, baru mempelajari Qur'an,akibatnya bertambahlah keimanan kami."

Tanya : Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur'an / mjd hafidz atw hafidzoh?

Jawab : Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya mksdnya jgn sampai mengejar target utk mjd hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kpd Allah (menanamkan tauhid) dlm jiwa anak.

Bagaimana menanamkan tauhid dlm jiwa anak?

A. Perhatikan kaedah 'Mencintai Allah krn Allah baik'

Contoh :
'Maha besar Allah yg menciptakan buah2an yg bermacam2 bentuk & rasanya'

'Betapa Allah sayang kpd kita shg kita diberi kemampuan utk bergerak'

'Maha besar Allah yg beri kita kmampuan utk mempelajari Al Qur'an'
dsb...

Jangan takut2i anak dgn murka Allah krn otak anak blm siap utk menerima itu.

Contoh :
'Kl adQ gak mau sholat,nanti adQ dimasukkan Allah ke dlm neraka,dibakar dst...'

'Ayo murajaah, kl km gak mau murajaah nanti Allah marah'

'Allah gak suka lo sama anak nakal, nanti Allah marah kl adQ nakal'
(sbenernya yg gak suka itu Allah atw ortunya? Hati2 mengatasnamakan Allah)

B. Anak2 akan mudah mencintai Allah jika banyak dikenalkan dgn ihsan (kebaikan2) Allah kpd hamba hamba-Nya, perbanyak menyebut nama Allah di telinga anak, baik dgn deskripsi maupun dlm diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat2 Allah yg terdapat pada ciptaan2 Allah di skitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari2 di skitar anak dgn kebesaran Allah.
(Stay connecting with Allah)

Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
'Ayo minum obatnya spy sembuh'
Tapi KATAKAN :
'Berdoalah kpd Allah spy sembuh, tp jg hrs minum obatnya krn Allah suruh kita utk berusaha.Kesembuhan hanya dr Allah'

Saat anak bertanya :
'Ayah, kok burung bs terbang?'

Jangan hanya katakan :
'Iya, burung bs terbang krn pnya sayap'
Tapi KATAKAN :
'Iya, Allah yg berkehendak & menggerakkan burung itu(-> tanamkan tauhid), Allah berikan sayap & beri ptunjuk utk terbang (-> tauhid & ilmiah) shg burung itu bs terbang'

Saat anak meminta sesuatu :
'Ayah, belikan aku sepeda baru'

Jangan hanya katakan :
'Iya, nanti kl ayah ada rezeki, ayah belikan'

Tapi KATAKAN :
'Iya, kita berdoa ya agar Allah berikan rezeki kpd kita shg adek bs dpt sepeda baru'

Antar anak tdr dgn nama Allah, doakan anak sesaat ktika tdr & bangunkan anak dgn penuh syukur dgn nama Allah.

2. Setelah itu langsung tanamkan 'Islam adalah Din yg Allah ridhoi'

7an utama menanamkan tauhid kpd anak adalah agar anak TAAT kpd Allah & Rosulnya.

Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun jg TAAT pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tp tdk taat pada perintah Allah, maka tdk bs disebut beriman.

Ajarkan Adab dlm islam.

Contoh :
'Allah perintahkan kita utk sholat'
'Sebelum makan kita berdoa'
'Rosul mengajarkan utk bicara santun'
'Rosul ajarkan kita utk sholat di awal waktu'
dsb..

Tingkatkan ketaatan anak smp pada sikap wala' & bara' -> Takut & Hanya bergantung kpd Allah
Landasan : Al-An'am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54 dll

Shg anak menyadari bhwa ia beribadah & melakukan smua aktifitasnya hnya krn Allah.

Jika sdh pada tingkatan , anak akan dgn sukarela belajar Al Qur'an & beribadah sesuai perintah Allah.

Mengajarkan Al Qur'an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan tauhid tdk boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.

▶Mahabbah & Ittiba' Rasulullah

Obejctive :
Anak kita, blm sempurna imannya sbelum kecintaannya kpd Allah & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kpd ortu & orang lain yg ia cintai.

Ittiba' Rasulullah :
Ali Imran : 31

Metode :
- Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
- Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2 sesuai kebutuhan anak.
- Kisahkan ttg kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh ttg Rasulullah.

"Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a'yunin waj 'alna lil muttaqina imaman"

"Ya Tuhan kami, anugerahkan kpd kami pasangan kami & keturunan kami sbg penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa'
(QS. Al Furqan : 74)

Semoga bermanfaat

Wallahu a'lam

MAJELIS AYAH Presented by Kokoh Keluarga Indonesia

Minggu, 22 Maret 2015

PasrahTakdir

Cukup bagiku
Mengejar hal yang sesungguhnya aku tak sanggup mengejarnya
Apalagi mempertahankanya
Bagiku takdirlah sebaik penentu setelah semua cara kucoba

Biarkan cerca menjadi sahabat
Biarkan  cibir menjadi teman
Karena ternyata sahabat yang kunanti takkan pernah kembali

Dia benar tlah pergi jauuuh...jauuuh sekali
Entah bagaimana cara menghapus semua kenangan bersamanya

kenangan manis saat persahabatan terjalin indah diantara kita
Seakan tak pernah terpisah lagi

Nyatanya itu semua dusta...

Aku tak percaya lagi ada persahabatan sejati...
Yang ada hanya persahabatan atas waktu...

Sahabatku...
Ijinkan kukekalkan kenangan itu
Biarkan menjadi cerita sedih tentang sahabat...

#perpisahanataspersahabatan

Rabu, 18 Maret 2015

Izinkan aku Menangis

Tak sedikit waktuku habis hanya memikirkan tentang dunia, suatu hari aku sadar bahwa ada yang membuatku terharu malam itu. Entah seperti apa mulanya, rasanya lelah sekali hari-hari yang terlalui dan hanya mengerjakan hal yang sama. Rutinitas seorang karyawan kadang memang jenuh, namun paling tidak dia alasan aku begitu mensyukurinya berada dilingkaran orang-orang yang bekerja namun selaras dengan beribadah.

Laptop yang sudah menemaniku sejak awal semester D3 hingga Allah mengijinkan aku melanjutkan ke jenjang starata, sesuatu yang amat aku inginkan sejak dahulu, inipun aku merasainya setelah penantian selama 3 tahun  lamanya dan tergolong lebih telat dibandingkan teman-teman lainnya.

Setiap hamba akan Dia uji sesuai batas kemampuannya, aku berazam memberikan perubahan pada status keluarga dan saat itu masih ada adikku, kami berdua berjanji untuk memberikan yang terbaik dan akan membuat bangga orang tua kami, namun ditengah perjalanan awal aku harus berjalan sendirian.

Takdir menginginkan hal lain atas cita-cita kami berdua, adikku lebih Dia sayang sehingga lebih awal menghadap sang pencipta dan tinggalah aku harua berjuang sendirian mewujudkan cita-cita kami.

Kadang aku berfikir mengapa harus aku sendirian ya Robb? Namun semua ini takdir Nya dan itu yang terbaik bagi kami. Tidak ada lagi teman sharing dan berbagi cerita yang biasa aku bagi untuknya, tidak juga pada satu sahabatku diapun sejalan waktu menjauh dan amat sulit kujangkau.

Tinggallah aku berdiri sendiri diatas keputusan yang kuambil, mungkin ini yang harus terjadi padaku. Sejak kecil dan belajar menjadi dewasa di Jalanan tanpa bimbingan ayah ataupun orang tua secara penuh. Dewasa yang di tempah oleh keadaan dan waktu, serta titipan do'a kedua orangtua kepada-Nya.

Malam ini aku renungkan betapa orang-orang yang aku cintai dan kasihi kini sebagian masih bersama-sama didunia, jika suatu ketika mereka atau diriku sendiri yang pergi meninggalkan dunia ini. Adakah kebaikan amal yang bisa kami bawa kehadapanNya.

Robbi...tlah Kau ajarkan aku bagaimana memanfaatkan waktu yang singkat ini, dengan kepergian ayah dan kedua adikku pada usia muda. Bukankah hidup itu amat sebentar. Jika aku tidak menyegerakan menata hidupku dan masa depanku betapa meruginya aku.

Sampai usia seperti ini, tidak banyak hal yang bisa aku lakukan. Aku merasa selalu telat dan tertinggal ya.Robbi...aku tak ingin menyesal dengan hidup yang tlah Kau anugerahkan ini, selalu dan selalu bawa dan tuntun aku kejalan yang penuh ketaatan, fastabiqhul khoirot.

Hilangkan kelemahan diri dan kemalasan, bangkitkan jiwa untuk terus meningkatkan ruhiah agar senantiasa menambahkan ghiroh seorang mujahidah. Aku harus menyelesaikan cita-cita yang pernah kami buat ya Robb. Akankah aku kuat dengan berjuang sendirian???

Sebenarnya aku tidaklah sendiri, aku yakin Kau lah yang menjadi partner terbaik kelak. Meskipun Kau tlah mengambil adik dariku diperjuangan ini, karena Kau tahu Kau akan terus bersamaku.

Ijinkan malam ini aku bersimpuh diatas sajadah ini, dengan segala keluh kesah yang nyata, tak siapapun tahu. Aku percayakan hanya padaMu muara solusi dalam setiap kelelahan, kecemasan dan penantian.

Ijinkan aku meluruhkan air mata kelemahan dalam bait-bait mantra jiwa.
Karena Kau tempat penjara jiwa yang indah
Tak berterali besi namun memasung
Tak beruang namun kadang terasa sesak

Bagai berada dalam negeri terasing meskipun sedang berada di negerinya sendiri
Tak berdaya, tak bermakna
Beginilah gambaran Jiwaku...

Jiwa yang berumah namun berpondasi rapuh
Adakah jiwa yang rela kelak menjadi pondasi kokoh  untuk menopangnya
Dalam setiap detik dan waktunya
Disepanjang kisahnya...

#Ijinkanakumenangis

Jumat, 27 Februari 2015

Cahaya Rahasia

Jingga sore itu sangat indah, berlapis lapis warnanya serta malunya mentari mulai membenamkan cahayanya.  Hamparan hijau si pematang sawah, menyegarkan pandangan mata ini.
Lantunan sholawat dan gendrang rebana menggema dari arah Masjid tanpa dinding itu, namun ia berhias hijaunya alam sekitar. Suaranya merdu dan bersemangat saat kudengar.

Sebagian santri kulihat berjubah putih, ada yang memakai sarung atau bercelana panjang, mereka adalah santri ikhwan remaja dan anak-anak di Alfatih Kaffah AFKN di bawah asuhan Ustad. FADHLAN, wajah mereka sangat khas, mereka berasal dari Indonesia timur yang kebanyakan dari daerah Papua/ Irian Jaya.

Kami disambut oleh dua santri akhwat, Indah dan Jane namanya, jika saya tidak salah mengingatnya yaa. Selesai sholat ashar kami bercerita sejenak diruang milik ustad Fadlan.
” Ustad sedang pergi, istri dan anaknya sedang mengunjungi nenek yang sedang sakit Mba”, terang Indah.

Kami cukup lama berbincang-bincang di sana, akhirnya kami memutuskan untuk segera memulai acaranya di masjid. Barisan anak-anak kecil usia 6-12 tahun duduk berbaris dengan kompak dan semangat bersholawat dan melantunkan ayat al qur’an sebagai tanda acara dimulai.

Sambutan dari Direktur Majalah Ummi sungguh membuat hatiku bergetar, saat kudengar beliau menyampaikan dengan semangat yang berapi dan getaran suaranya yang berat serta mata berkaca, kutahu beliau sedang menahan haru saat itu.

“Ketika kami datang ke sini dan kalian katakan memberikan bantuan pada kalian tapi justru kami ini yang dibantu oleh kalian semua, kami ini seolah kecil…”begitulah sedikit penggalan sambutan Ibu Direktur Majalah Ummi.

Harapan kami anak-anak papua yang terdidik disini kelak benar-benar dapat membawa cahaya bagi daerahnya disana, mereka di sekolahkan dan di kuliahkan oleh ustad Fadlan sebagian di Jakarta dan sebagian lagi di Medan, dengan berbagai minat seperti, kebidanan, keprawatan, hukum, IT, bahwa ABRI.

Mereka yang dibekali keahlian dan di landasi dasar islam yang baik, dan ditempatkan pada setiap pelosok-pelosok daerah papua. Anak AFKN optimis kelak mereka akan membawa perubahan itu di Papua, mereka akan mengubah mindset pemikiran papua (“artinya telanjang”) yang disepadankan dengan arti nama daerahnya yang negatif,  menjadi sebagai daerah pembawa cahaya rahasia yang bercita-cita menjadikan papua sebagai serambi Madinah “Allahuakhbar!!!” Aamiiinn.

Mereka rela menahan rindu yang teramat kuat pada keluarga yang ditinggalkannya dikampung halaman, demi mengemban perjuangan tegaknya cahaya islam kelak di negeri asal mereka, sungguh melihat wajah mereka yang tegar, sorotan mata yang berbinar saya optimis kelak mereka menjadi generasi yang mampu membantu negeri ini dalam perubahan yang baik. Saya malu menatap mata mereka yang begitu antusias dan sikap yang ramah dan dekat. Senyuman mereka membuat aku senang berada diantara anak-anak ini.


Warna kulit kami memang berbeda tapi iman didada telah menyatukan hati ini, selamat berjuang dalam dakwah yang panjang, doakan saudara-saudara kita yang sama perjuangannya semoga kelak Allah pertemukan kita hingga ke Jannah-Nya. Aamiiinn…

Perpisahan ini membuat ku mengambil banyak hikmah, dari pwrjalanan menuju lokasi yang cukup jauh dari tengah kota, jalan yang tidak mulus semua itu sirna tatkala melihat mereka semua ada dihadapan. Jalan yang tadinya jauh kini terasa dekat.

Terimakasih atas pertemuan dan kisah kalian yang ku dengar, semoga menjadi inspirasi dan reflekai diri ini. Agar lebih baik lagi dalam menata diri, membangun peradaban yang dimulai dari rumah sendiri, yah kelak akan kubangun peradaban kecilku dirumahku.

Semoga Cahaya Rahasia itu adlah kalian, cahaya bagi papua untuk lebih bermartabat di mata dunia.

Rabu, 18 Februari 2015

Surat Cinta Untuk-Mu

Allah....Engkau.mengujiku dengan kasihMu
Engkau membuatku mengingat atas
kejahilan, kealpaan dan kekhilafanku selama ini

Allah....benarkah ujian ini bentuk cintaMu kepada hambaMu

Allah....jika sakitku sebagai ujian
Jadikan hamba tetap optimis dengan takdirMu
Tetap tegar, tetap berprasangka baik padaMu

Kuatkan saat menahan rasa sakitku...
Jadikan tiap peluh yang menetes sebagai penggugur dosa-dosaku...
Dan jadikan sakitku sebagai bentuk pengampunanMu padaku...

Allah....Kuyakin setiap sakit akan ada obatnya
Maka hanya padaMu kesandarkan harapan itu
Karena tak siapapun yang bisa kujadikan sandaran diriku
SelainMu ya Robbul 'Izzati
Sabarkan, tabahkan, setiap kulalui sakit ini
Hindarkan aku dari rasa putus asa

Ya robb...

Palembang, 27 Desember 2012
Saat sedang merawat alm. Adik tercinta di RS. M.HOESEIN Palembang

Senin, 16 Februari 2015

Cintailah dalam Taat

- Jangan pernah membuat orang lain rindu jika kamu tidak perduli.
- Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancur kan hati nya.
- Jangan pernah membuat orang bahagia kalau semua yang kamu lakukan adalah kebohongan.
- Hal yang paling kejam yang seseorang lakukan pada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta sementara nggak punya niat untuk mencintai nya. 

Begitulah seorang pria lebih mudah mengatakan sebuah janji lalu melupakan begitu saja, sementara wanita terlalu membawanya dalam perasaan dan menyimpan janji-janjinya. Dan yang mengenaskan bagi wanita adalah hidup dalam harapan yang tak pasti karena kepikunan seorang pria atas kata-katanya, betapa wanita sering menggunakan telinga untuk mendengarkan sementara pria sebagai penebar rayuan maut yang meluluh lantakkan pendirian seorang
wanita.

Perlu diketahui, laki-laki yang pernah menitiskan air matanya untukmu mungkin dia amat tulus mencintaimu, namun jika kau melihat laki-laki menangis karena dosa-dosanya di hadapan_Nya maka dia layak menjadi Imam dalam keluarga mu. 

Lelaki sejati bukan saja menjadikanmu istri tetapi menjadikamu seorang Ibu yang shalihah bagi anak-anaknya kelak. 

Untukmu, wahai calon imamku...
Aku ingin mencintaimu dengan ketaatan.
Aku ingin menyayangimu dengan ketulusan.
Aku ingin merindukanmu dengan kelembutan.
Aku ingin selalu bersamamu hingga berjumpa kembali di jannah_Nya.
Cintailah aku karena-Nya.
Maka aku akan mencintaimu seutuhnya.

Minggu, 15 Februari 2015

Lafaz yang tersimpan

Malam...
Dinginnya menusuk hingga kejantung...
Menggigil jiwaku...
Karena derita penantian yang tak berhujung ...

Mungkinkah aku salah?menaruh harapan padanya
Salahku...mengapa percaya pada kata simpati yang akhirnya mengubah semua cara fikirku.

Aku mulai memikirkanmu...
Aku mulai merajut harapan padamu...
Aku mulai merancang peradaban kecil yang akan kubangun bersamamu...

Akankah harapanku hanya harapan hampa tanpa daya...
Mungkin karena kau tak seperti apa yang aku fikirkan

Mungkinkah kau tlah memilih yang lain untuk ditempatkan dihatimu
Maafkan segala khilaf dan salahku
Jika takdir tak berpihak atasku
Biarkan semua ini hanya ada dalam hati
Dan hanya Dia dan aku yang mengetahuinya...




Kamis, 12 Februari 2015

Angin Rindu

Aku rindu...pada sosok kalian, bercengkrama dalam teriknya matahari siang,
angin sepoy menghantarkan kesejukan udara siang ini.

Kami bertelekan dipan bambu duduk melingkar sambil menikmati santap gorengan pisang dan ubi, dalam canda yang riang setidaknya itu yang kami miliki, dalam kebersamaan keluarga yang utuh ini.

Sejalannya waktu, satu persatu meninggalkanku

Dalam peraduan asa yang kini hanya mampu ku utarakan dalam bait bait rindu.

Ayah, adik adikku telah mendahului kami sampai pada sang maha terkasih.

Tinggal kapan waktunya akupun akan kembali padaMu jua
Rindu pada kalian...
Pada kebersamaan keluarga
Pada suka dan deritanya hari..

Semua kita jalani dengan bahagia
Benarlah jika kesusahan tidak akan pernah dapat mengalahkan indahnya kebersamaan.

Aku berharap kelak kita bersama2 dalam naunganNya yang abadi, berkumpul bercengkrama dalam nada yang lebih indah

Ku pinta padaNya agar jalanku senantiasa dalam mahabbahNya
Dan kita bertemu disyurgaNya
Aku rindu kalian Bapak dan adik adikku...