Jumat, 24 April 2015

Tak ada kata kembali atau gagal, lanjutkan!

Menikmati perjalanan sendiri itu ada baiknya juga loh. Daripada bersama-sama namun ada unsur tidak baiknya#apasih.

Hari ini keterlambatan saya untuk trip bareng temen-temen terancam batal. Sudahlah harus tetap mengurus suatu pekerjaan dan akhirnya saya tertinggal dari kereta rombongan karena menunggu keretanya juga lama.

Mungkin Allah menyediakan kebaikan-kebaikan untuk saya, kenapa saya mesti tertinggal seperti ini. Wallahu'alam.

Menyingkapi hal ini, membuat saya instropeksi diri. Sepanjang jalan saya di gerbong ac ekonomi kereta api ya lumayan nyaman, hening sendirian meski banyak penumpang lainnya di sana.

Terutama banyak hal yang saya bisa lakukan di dalam perjalanan ini, saya tidak ingin membuat teman-teman rombongan menunggu, tetapi karena saya sempat di telpon untuk menyusul makanya saya membeli tiket yang berangkat pukul. 09.35 wib insya Alloh akan tiba di rangkas bitung pukul 11.10 wib.

Dan saya sudah pasrah jika sampai rangkas ternyata teman-teman sudah tidak ada, kondisi yang akan saya lakukan ada ngebolang sendiri dan pulang ke Jakarta. Tetapi ada Mita atau Mba Uut katanya siap menunggu saya dan melalui track dari cibologer ke Baduy bersama.

Hanya berdua?
Awalnya saya sanksi dengan kondisi mereka yang tidak faham tracknya, tetapi mereka berkoordinasi akan ada guide yang menyusul kita nantinya. Semoga saja Allah mudahkan saya hari ini,  memberikan keselamatan dan banyak hikmah dalam perjalanan menyegarkan iman ini.

Sebenarnya sayapun tidak enak hati. Tetapi harus bagaimana rencana yang telah saya rancang mestilah terjadi meskipun hasilnya tidak sempurna, kerena buat saya tidak ada yang tidak mendapat rintangan dalam perjalanannya tetapi tugas kita adalah melaluinya sambil menyelesaikan masalahnya atau kita stop kembali dan membawa kegagalan.

Semoga peristiwa ini merupakan bentuk kasih sayangNya dan upaya menjaga hati dan mataku dari ikhtilat yang mungkin tak terhindarkan. Allah maha baik yang terjadi pastilah yangvterbaik dan atas kehendakNya.

Insya Alloh saya akan bertemu Mita di Desa Cibologer, dia akan menunggu di sana. Semoga Allah menjaga kita dalam perjalanan panjang nanti:). Aamiinn

Minggu, 12 April 2015

Karena Jodoh sampai Mati

Tak jarang orang merasakan kegundahan ketika belum menemukan sang belahan jiwa, rasa gundah itu berasal dari faktor luar maupun dalam pribadi.

Tidak perlu berlarut dalam sedih ketika jodoh belum kunjung datang, karena semua telah Allah SWT tentukan sesuai waktunya.

Faktor luar yang kadang membuat sedih adalah ketika ada pertanyaan, " Sudah usia segini kok belum nikah? Atau " Undangan terus kapan situ yang ngundang?
Kadang jadi jomblo itu ada suka ada duka juga, dukanya itu suka dibandingin, disama-samain, diburu pertanyaan seputar jodoh yang kita sendiri ntu nggk bisa ngejawab selain senyuman dan kata "Mohon do'anya saja" enough!.

Yah...Jodoh itu uniq, hanya robbku yang tahu kapan jodoh itu hadir dan pastinya dia hadir disaat yang tepat. Meskipun hingga saat ini masih berada dalam penantian.

Walau sering dijadikan bahan bullyan. Yaahh...terima sajalah....mungkin maksudnya baik hanya cara mereka mengingatkan seperti itu, dengan celotehan-celotehan yang tak jarang membuat hati gerimis.

Bukan tidak berikhtiar, karena belum waktunya. Masih banyak hal-hal yang harus dipelajari dan dipersiapkan untuk menuju arah kesana, ilmu, akhlak, amalan memang harus terus diupgrade.

Bagaimana mungkin kita bisa membangun dunia kecil dengan pendidikan yang islami, penuh ketaatan, sementara kita tidak mempersiapkannya sejak sekarang.

Bukankah ketika kita ingin memiliki generasi yang luar biasa, kitapun harus mempersiapkannya sejak sebelum menikah, baik dari diri dan bersama pasangan kita.

Berharap memiliki pasangan hidup yang benar-benar saling melengkapi, menyempurnakan, saling suport dan saling memahami,  memiliki hoby dan kesukaan yang mirip dan yang terpenting memiliki kesamaan fikroh, visi dan misi kedepannya jelasu.

Dan carilah pasangan yang bukan hanya sebagai imam dalam rumah tangga saja,  namun dapat menjadi partner dalam segala hal. Tanteku pernah bilang, "kalau kamu berdo'a minta pasangan hidup, jangan hanya minta dia dapat menjadi imammu saja. Tetapi mintalah dia yang dapat menjadi partner sahabat, 766 disepanjang kehidupanmu." Begitulah pesannya.

Pernah juga di kritik pedas soal jodoh sama teman," Sudah usia tua kok belum nikah juga? Jleeeb

Allah maha mengetahui...
Siapa yang tak ingin menikah dan segera membangun rumah tangga sakinah, tentu itu semua terekam jelas dalam diri. Namun takdirNya belum menyampaikan padanya. Maka bersabar dan tetap menjaga hati itu adalah kebaikan.

Lagi-lagi jodoh itu rahasiaNya, biarkan prasangka dan cemoohan orang menjadikanku lebih kuat dalam penantian penuh kesabaran, yang tak boleh lepas adalah tetaplah menjadi mawar indah yang berduri di tepi jurang, maka dialah yang memiliki jiwa pejuang, memiliki cinta yang suci dan ketulusan yang hakiki yang rela menempuh perjalanan sulit ini untuk menjemputku.

Karena cinta yang hakiki adalah mencintai dalam ketaatan, kehalalan dan keridho'an TuhanNya. Semoga, aamiinn

Senin, 06 April 2015

Negeri gonjang ganjing

Biarkanlah setiap yang menanam kebaikan dia akan memperoleh kebaikan namun setiap yang menanam keburukan diapun akan memanen keburukan.

Pernahkah ada, menanam rumput lalu berbuah anggur? Tentu tidak kan, lantas bagaimana, jika inginkan dia berbuah anggur maka tanamlah bibit anggur.

Jika kita mengharapkan negeri ini sejahtera, aman damai tentram dan sentosa maka mari bekerjasama bekerjadisiplin untuk menebarkan kebaikan-kebaikannya. Karena tidak dapat negeri ini menjadi maju jika kita tidak memulainya dari diri dan keluarga dahulu.

Saya ingin negeri ini bermartabat, bukan hanya di mata manusia dan bangsa lain, tetapi lebih pada kehakikiannya yaitu bermartabat di Mata Allah SWT. Di mata Tuhan YME, dengan menjauhkan dari kemaksiatan dan menumbuhkan benih-benih kemashalatan.

Negeri yang banyak.menyimpan harapan dan mimpi-mimpi besar, kini sedikit demi sedikit mengoyakkan keping demi keping harapan itu.

Kekecewaan kepada seorang pemimpin yang tidak berlaku adil kepada rakyatnya, justru berat kepada kesengsaraan dan menambah tercekiknya kesulitan. Ah
.entahlaah...apa ini hanya aku saja yang merasakannya?

Kebijakan-kebijakan yang diputuskan serasa cekikan yang mematikan perlahan-lahan bagi jiwa rakyay jelata.

Belum lagi, begitu pandainya silat lidah diantara pembawa berita -berita sampah dan membuat limbah fikiran semakin menumpuk saja.

Pemutar balikkan fakta, kecurangan, penghianatan dan terang kini kita berada di negeri gonjang ganjing, karena tanda-tanda kiamat semakin dekat mrnghampiri.

Dajjal telah menguasai sebagian manusia, mendoktrin otak-otak yang kosong, robbiii....sungguh zaman ini begitu mengerikan, kebaikan menjadi asing dan aneh di perlakukan. Tetapi maksiat begitu indah dalam pandangan mata mereka.

Entahlah...aku seperti berada di negeri yang aku sendiri tidak mengerti, benarkah aku termasuk manusia yang kelak Allah minta pertanggungjawabnya atas negeri yang tenggelam penuh dengan kemaksiatan.

Ya robbi...hidupku hanya sekali ini, jadikan setiap perjalanannya membawa kemashalatan dan ridho dari-Mu serta selalu memperoleh bimbinganMu. Aamiin

Agar negeriku juga Kau lindungi...

Biarkan yang menanam keburukan akan musnah dengan keburukannya dan yang menanam kebaikan akan menuai buahnya. Semoga

Namanya tekwan!

Makanan yang enggak pernah bosan, apa? Ya tekwan.

Weiittss...semacam makanan ala taiwan or hongkong gitu ya, bahasanya memang aneh tapi tekwan asli makanan palembang, khas gitu deh.

Makanan yang terbuat dari sagu, gandum dan ikan dan di santap dengan kuah yang semacam soup jamur kuping, bengkuang, udang basah dan sedikit bihun. Dan kalau saya menikmatinya dengan sambal yang pedas dan sedikit kecap. Ehhmmm yummiiee...

Hai..hai..asal tahu saja ya, tekwan,  model dan pempek makanan favorit sejak sekolah SMP -SMA di kota Lahat dulu. Wajar saja sampai saya di Jakarta kalau melihat ada makanan gini rasanya pengen mencicipi dan mampir sejenak untk bernostalgia.

Dan saya sering menyempatkan diri untuk memakananya meskipun harus datang sendirian, tetap asyik kok, jadi kalian juga mesti coba itu makanan yang namanya tekwan.

Oke guyss...lanjut nyuap lagi ah...soalnya lagi menikmati tekwan panas nich di daerah Garuda kemayoran Jakarta Pusat, deket rumah sich.