Sabtu, 01 November 2014

Motivasi Titisan Kata


 Malam ini ceritanya lagi iseng bongkar-bongkar rak buku yang udah penuh eh...ketemu sama catatan ini di dalam buku merah itu. Tanpa fikir panjang langsung deh diketik ulang di blog ini:)

Ini dia beberapa kata-kata motivasi yang dibuat Titis untuk diri sendiri tentunya, dan kalau bermanfaat buat yang baca, ya silahkan saja, okeeehh langsung yaaa:



#Berfikirlah positif " Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya".

#Buang waktu yang tidak manfaat, isi dengan yang lebih berbobot dan manfaat.

#Karena waktu bagaikan pedang yang sedikit saja kita lengah dia akan menebas habis leher kita.

#Jangan berharap selain kepada Allah SWT. "Manusia tempatnya khilaf dan alfa".

#Kamu, tak penting pusing dengan fikiran orang lain, Kamu adalah apa yang kamu kerjakan di hadapan Tuhan-Mu. cukup#


Selasa, 02 September 2014

Cinta Musim Semi

Cinta mestinya bagai sepasang sayap
yang membawa kita terbang tinggi.


Cinta mestinya bagai udara
yang membuat kita selalu memiliki harapan.


Tapi cinta juga mestinya bagai lukisan
yang tak kunjung selesai,
dengan begitu kita tak pernah meninggalkannya.

(Asma Nadia)


Membahas tentang cinta memang tidak pernah habis, dan selalu menjadi tema yang paling di gemari, cinta itu fitrah manusia tidak ada yang tahu kapan dia akan datang dan kapan dia akan pergi. Cinta itu seperti musim semi, dia datang dalam waktu tertentu dan hilang begitu saja.

Ah...cinta harusnya tidak seperti ini, dia mestinya terus mengalir bagaikan air yang mengaliri setiap sungai, bukan bagaikan matahari yang menyinari bumi lalu meredup ketika hari berganti gelap. Cinta itu harapan, harapan yang tak pernah berhenti untuk terus mencapai tujuannya.

Apa tujuan dari cinta itu?

Memiliki apa yang kau cintai?
Mencintai itu tidak mesti harus memiliki sesuatu yang kau ingini, mencintai itu menjadikan diri lebih ikhlas untuk tidak berbalas, karena cinta yang sejati hanyalah ketika kita mampu membuktikan hati menjadi berubah ke arah yang lebih baik, bukan menyiksa diri dalam belenggu cinta yang rumit dan penuh maksiat.

Apakah kau kira dengan pacaran tanpa ikatan yang halal kau bisa dikatakan sebagai orang yang mencintai, menyayangi, tidak. Karena mencintai adalah memberikan yang terbaik bagi dia ataupun dirimu untuk terhindarkan dari maksiat. Jikapun kau menyayanginya bukan berarti kau membawanya pada status yang bernama pacaran, atau TTM, atau hubungan tanpa status namun dekat. Entahlah apa sebutannya.

Arti ketika kau menyayanginya adalah dengan menjaga dia dan dirimu terhindar dari dosa, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan jika kau tak mampu menghalalkan dirinya saat ini, maka dengan meninggalkannya serta menjauhkan diri darinya adalah jalan yang terbaik, agar dapat saling menjaga diri untuk terus terpelihara izzahmu.

Seperti kisah sahabat kita ini, dia seorang ikhwan biasa yang dahulunya adalah sahabat dari seorang adik seorang akhwat teman kostnya ketika SMA di daerahnya. Lama mereka terpisah karena sama-sama merantau ke negeri seberang untuk menimba ilmu melanjutkan sekolah di perguruan tinggi. Satu ketika mereka memperoleh nomor telepon masing-masing dan saling berdiskusi  melalui sms, sekedar bertukar pengalaman, dan sharing ilmu, cukup singkat memang.

Pertemanan mereka akhirnya membuat persepsi beda buat si ikhwan, dia tertarik dengan akhwat ini karena dia tahu teman akhwatnya ini adalah salah satu teman terbaik saat di kostnya dulu, dana ikhwan ini pun berusaha mengajaknya pacaran ataupun komitmen, tetapi akhwat ini tetap dalam pendiriannya, No Pacaran beforemerriage, namun tak membuat ikhwan ini berhenti menggoda iman si akhwat.

Meskipun akhwat ini seringkali mengatakan penolakannya,namun  kenapa ikhwan ini begitu serius mengejarnya, mungkin ini bagian dari ujian dari Robbnya. Benar saja setelah akhwat ini meminta pada ikhwan ini,untuk tidak mengganggunya lagidan kembali bersahabat seperti dahulu lagi, akhirnya sedikit-demi sedikit pemahaman itu menular pada si ikhwan ini, ah...kini dia sudah terlihat mulai memahaminya.

Ah...itulah cinta;):)
Dia dibutakan dengan perasaan cintanya yang terlanjur tumbuh kepada si Akhwat, namun belum siap untuk melangkah ke pernikahan#miris. Akhwat inipun tidak tinggal diam, penolakannya disertai dengan memberikan pemahaman terhadap batasan pergaulan laki-laki dan perempuan, hingga beberapa waktu si ikhwan ini benar-benar tidak pernah menghubungi si akhwat dan mengganggunya lagi. Hingga pada suatu waktu tibalah kabar bahwa si ikhwan ini memutuskan  untuk melanjutkan kuliah S2 di perguruan tinggi ternama di salah satu pulau jawa, dan tiba-tiba mengirimkan pesan ke akhwat tersebut dengan mengatakan," Ukhti saya masih sayang dengan anti, jika saya sudah menyayangi seseorang rasanya ingin segera menikahinya namun saya harus memilih study? Maka mulai saat ini saya tidak akan menghubungi anti, dan kontak ini akan saya hapus. Saya tidak ingin jatuh cinta dan mengotori hatimu dan hatiku kini, saat ini saya hanya akan fokus dengan study S2 saya saja, maafkan saya selama ini, boleh langsung hapus kontak saya, maaf jika sudah mengganggu". Begitulah pesan terakhir sebelum kontak itu terhapus.

Alhamdulillah...

Keputusan dari  Cinta Musim seminya pun berakhir dengan kesibukannya menimba ilmu di study S2 nya, dan diapun akhirnya bisa melepaskan diri dari cinta musim seminya. Jika memang kalian berjodoh tidak perlu dengan pacaran ataupun membuat komitmen untuk memiliki orang yang kalian sayangi, tetapi dengan membiarkannya tetap menjaga izzahnya itu akan lebih mulia, namun jika memang sayang itu terlanjur tumbuh segerakan halalkan saja, namun jika belum mampu pergi dan menjauhinya dan menyibukkan diri dengan yang aktivitas lainya itu lebih memberikan manfaat.

Oke Fix ini adalah kisah salah satu cinta yang timbul hanya karena musim semi, bukan kesungguhan. Jika jodoh tidak akan tertukar, ada waktunya kalian akan dipertemukan, mungkin bukan untuk sekarang namun kelak ketika kondisi kalian semua sudah sama-sama lebih baik.

Doa terbaik...
Untukmu para sahabatku....
Jika kalian berjodoh semoga Allah pertemukan kalian dalam ikatan yang suci dan kondisi terbaik...aamiin




Kamis, 14 Agustus 2014

Siapa teman ke Syurga?

Tidak sempurna!

Kata itu yang pantas disematkan dalam diri manusia, termasuk gue. Entah berapa banyak kesalahn dan khilafan dilakukan sehingga sudah tak mampu lagi menghitung-hitung jumlahnya. Andaikan kesalahan dan dosa itu beraroma busuk, pastilah tubuh ini sudah tidak layak lagi untuk sekedar ditemani dalam duduk sharing siang ini.  Mengukur kesalahan diri memang tak mudah, tanpa membiasakan menghisab diri maka akan semakin sulit melihat kekurangan dan kesalahannya.

Tapi gue masih punya temen, sahabat yang bisa senantiasa ngingetin gue. Yah begitulah, sahabat yang baik adalah yang selalu membuat sahabatnya selamat dari arah yang salah, meskipun harus pahit dan getir menyampaikannya, nasihat yang pahit itu akan menjadi obat mujarab bagi sahabatnya bila tujuannya demi kebaikan. 

Kadang sebagai sahabat kita tidak mau jujur mengatakan hal pahit terhadap sahabat kita, padahal kita tahu teman kita itu salah. Akan tetapi teman yang baik adalah teman yang mengatakan jujur apa adanya tentang diri kita, bila benar katakan benar, bila salah katakan salah. Nah...untuk memilki teman seperti itu juga harus sedikit selektif loh, nich perhatiin deh pentingnya memilih teman dalam sebuah hadist Rasulullah Saw:
“Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Jadi, teman yang baik akan mengajakmu dalam kebaikan, tetapi teman yang buruk akhlaknya akan mengajakmu pada keburukan pula.Jadi janganlah kita memudah-mudahkan diri untuk menjadikan mereka teman dekat, nah seperti kisah  Ali Bin Abi Tholib ketika ditanya: “Berapa banyak teman dekat tuan?” Ali menjawab: “Saya tidak mengetahuinya sekarang, karena saat ini dunia sedang berada di pihak saya. Semua orang (ingin menjadi) teman dekat saya. Saya baru tahu itu besok nanti pada saat dunia meninggalkan saya. Sebab sebaik-baiknya teman adalah orang yang mendekat kepada saya pada saat dunia meninggalkan saya (tidak kaya dan tidak berkuasa)”.

Tuh kalau di dunia sekarang semuanya masih baik sama kita, itu lazim ya teman!
Tapi tidak sedikit dari orang-orang sekarang niat ketika berteman  karena memiliki maksud dan tujuan, tapi ingatlah sebaik-baik niat berkawan adalah untuk saling mengingatkan dalam kebaikan, kesabaran, tolong menolong  dan ikhlas karena Allah.

Sudah tahu siapa saja temanmu, pasti jawabnya "tahulah", tetapi apakah semua teman dan sahabat kita di dunia ini yakin kelak akan menjadi sahabat kita jua di akhirat?
Tidak ada yang tahu, nasib baikkah kita sehingga sampai pada syurga-Nya atau nasib burukkah sampai kelak menghantarkan kita pada Neraka? Nauzdubillah ya teman.

Gue sendiri ga tahu pasti siapa yang benar-benar tulus sahabatan, dan dengan mereka  yang dekat hanya ada maunya aj, ya berhuznudhon aj sama Allah agar selalu didekatkan pada teman yang baik, saling mengasihi dan tolong -menolong dalam agama Allah, sehingga sahabat seperti inilah kelak yang akan menolong kita hingga ke syurga-Nya.

Punya sahabat itu memang sangat membahagiakan, mereka bisa berlaku lebih dari saudara kandung sendiri, terkadang. Karena itulah sahabat sejati akan selalu beriring sejalan entah untuk berapa waktu lamanya, tetapi ga semuanya awet dalam persahabatan. Hanya persahabatan yang didasari karena Allah lah yang akan abadi mesti banyak aral rintangannya. Dan hanya semoga gue sama sahabat-sahabat gue itu bisa abadai sam

#Teruntuk Sahabat2ku yang pernah berjuang bersama dalam menyemai hidayah menjadi kenikmatan hati, maka nama kalian akan terus abadi di hati ini#

For Spesial my sister Sri Mulyati & Reka Erfinawati

Happy Wedding and semoga persahabatan kita tetap kekal hingga ke syurga-Nya .aamiin
Dan tetap istiqomah ya...

Sabtu, 02 Agustus 2014

Isyarat Cinta

Telah kusampaikan isyarat untukmu
Tentang sebuah harapan suci nan mulia
Bukan karena ingin kurendahkan izzahku
Namun tujuan mulia itulah sejatinya yang kutuju

Andai isyaratku tak mampu kau tangkap dengan baik
Tak apa, barangkali suatu masa kau akan mendapatinya sendiri
Makna isyarat yang ku sampaikan ini

Aku memintamu dalam sujud panjang yang kusemai sepanjang malam
Meski waktu tak pernah tepat mengabarkan tentangmu
Tak putus harapan bagiku dalam do'a pada-Mu

Bagiku...
Sekarang ataukah nanti
Ketika kau datang memintaku
Dan membawaku pada ikrar suci itu
Bagiku...
Sama saja, kau akan menjadi orang yang pertama
Dan terakhir  terukir nama cinta pada dinding hatiku

Tak ada kata cinta, sebelum ikrar suci terucap
Begitulah sebenar cinta yang abadi
Karena cinta tak merendahkanmu
Cinta meninggikan dan memuliakanmu

Namun kita sendirilah terkadang merendahkan diri demi cinta

Jadilah diri mulia dengan cinta yang suci



Jakarta, 02 Juni 2014
Pkl.22.45 wib

Senin, 02 Juni 2014

Rumah Dunia, membuka mataku...

Sejak ba'da subuh gue udah diribetin sama yang namanya persiapan, yah memang gue harus prepare berangkat pagi-pagi kekantor so Ummi Groupada Milad yang udah ke -25 tahun,so acara dibuat semenarik mungkin dengan memberikan satu unit mobil perpustakaan keliling beserta isinya ke Rumah Dunia Gol A Gong Serang Banten, karena gue harus ke Banten inilah gue harus ontime sampe kantor jam 7 pagi. 

Sahabat tahukan Rumah Dunia itu ? 

Atau jangan-jangan kalian ga ada yang tahu sama sekali sama yang namanya disebut di atas? Rumah Dunia??? Dari sebuah nama saja gue sudah dapat menyimpulkan banyak makna di sana, sesampainya gue di sana, benar aja gue mendapatkan hal yang amat menakjubkan buat gue. 


Melihat betapa kreatifnya orang-orang yang berada disana yah^____^ walaupun bisa dikatakan mereka berada di pinggiran kota, ingat! mereka bukan orang-orang kota seperti di Jakarta loh. Gue melihat sekeliling bangunan yang tersebar di pelataran tanah luas itu, sebuah ruangan auditorium surosowan yang cukup megah, nampak sekali baru selesai dibangun dan catnya pun masih kelihatan putih bersih, lapangan yang luas seukuran lapangan voly yah sedikit lebih lebarpun mentereng di sana. 

Ada beberapa gazebo di halaman sana, ada ruangan teater terbuka Tasikardi, balai belajar bersama, rumah Gol A Gong, galery Gol A Gong, dan taman unik yang menurut gue itu kreatif banget dan taman anak-anak seperti ayunan, perosotan dan mirip kayak permainan yang ada di play group gitu. Pokoknya yang gue lihat dari setiap sudut tempat itu adalah unik, keren banget! selama ini gue kefikiran ada tempat seperti itu, pokoknya unik banget deh. 
Dan masih ada beberapa bangunan yang nampaknya memang belum selesai untuk dibangun, masih proses pengerjaan sich, gue juga lupa bertanya bangunan itu diperuntukkan untuk apa gitu...gue juga ga tahu. 
Sampailah pada akhirnya gue terinpirasi untuk membuat tempat kreatifitas anak-anak, mungkin salah satunya akan gue adopsi dari apa yang gue lihat hari ini, gue memang punya cita-cita membuat sebuah wadah untuk para generasi muda dapat menyalurkan kreatifitas mereka agar generasi muda bangsa ini memiliki karakter yang baik dan kuat,karena kini bangsa kita terutama pemudanya sudah krisis identitas dan lemahnya moral. yah bisa dibilang begitu. 
 Seringnya gue mengamati remaja Jakarta khususnya, banyak yang udah ga beres, tapi gue itu amat lemah ketika melihat kemaksiatan di depan mata, gue cuma bisa melakukan penolakan dengan selemah-lemah iman gue, yaitu bilang dengan lantang.
" Ya Allah gue itu ga suka melihat mereka seperti itu, tetapi apalah daya gue, melihat kemaksiatan ini, bibir gue terasa kelu, tubuh seolah kaku membeku tak bergeming untuk menegur dengan lisan dan tangan sendiri, eh gue malah cuma bisa mendo'akan mereka (Ya Allah semoga next time Allah yang maha penyayang ini membukakan hati loe pade, biar pada sadar dengan apa yang loe pada lakukan itu ga sedikitpun memberikan manfaat, ga sama sekali, Semoga Allah masih maha pengasih sama loe pada ya..aaamiin), semua itu lantang gue teriakin tapiiii cuma di dalam hati gue aj,#payah..emang payah yah gue ini... 
Sahabat gue yang baek, yang ikut baca isi cerita ini, kalian adalah saksi bahwa ini ada mimpi gue yang wajib nanti loe ingetin saat gue lupa, setuju!!! #Setuju dong kan ga di suruh bayar, cuma do'ain doang kok^______&.
Gue ingin menjadi bagian dari kebangkitan bangsa ini dan kebangkitan umat islam Indonesia, nah maka dari itu gue harus punya mimpi besar dan memberikan manfaat ke orang lain.
Gue sadar betul hidup hanya sementara, nah bagaimana yang sementara itu menjadi lebih bermanfaat, dan usia gue jadi ga sia-sia kan! Sahabat yang baik,,, 
Gue minta do'anya aja, semoga Allah mudahkan dan sampaikan gue pada masa itu dan dapat mewujudkan mimpi ini. 
 Nah buat Sahabat yang udah baca tulisan gue, mimpi kalian apa??? 
 Boleh dong di share di komen ini:):) 
 "Hidup hanya sekali, buatlah menjadi berarti".
(Titisan Kata) 
 Fikirkanlah hal apa yang membuat kamu bisa hidup lebih lama dari usiamu???

Jumat, 02 Mei 2014

Kuatkan Kami

Buatku Ukhuwah ini amat indah, seindah cakrawala yang bersinar, bersamaan bersama-sama kalian disini. mengingatkanku pada haru biru  dalam perjuangannya, tidak dapat kuungkapkan dalam kata-kata lagi, bahwa ku amat merasakan manisnya cinta dalam ukhuwah ini diantara kita saudari saudaraku.


Namun jujur ketika satu diantara kita harus meninggalkan ataupun mundur secara perlahan cukup membuatku terpukul dan hancur. Tidak baik memang memiliki sikap seperti ini, namun tahukah kau saudari/aku...apalah artinya persaudaraan ini semua kawan, jika diantara kita tidak adanya rasa memilki, mendahulukan ego, ataupun bersikap keras dan tidak melihat betapa terseok-seok saudara-saudarimu yang lain  menanggung amanah itu?, padahal jika kita melangkah beriringan, berat sama dipikul, ringan sama di jinjing insyaalloh semuanya akan terasa amat ringan.

Robb...Andai saja saat ini aku boleh mengeluh padaMu, aku lelah bukan karena lelah berjuang akan tetapi lelah dengan kondisi mereka yang melemah dalam perjuangan ini, sehingga aura negatif itupun datang menghampiri jiwaku yang amat rapuh, menyusuf dengan cara yang halus. Namun amat memperdaya semangatku yang kubangun dengan susah payah.

Wahai mujahid- mujahiddah janganlah kau jadi penyebab lemahnya iman saudaramu dalam perjuangan ini, jadilah sosok yang bertahan meski harus mengorbankan darahmu hingga tetes penghabisan. Percayalah tidak ada yang sia-sia pada pandangan Allah, semua yang kita peroleh baik ujian maupun kesenangan itu pasti terdapat hikmah hidup yang baik, bagi orang-orang yang mau berfikir dan meminta petunjukNya.




Mainstreamming jiwa Ksatria

Mainstreamming jiwa Ksatria: Keindahan Hukum di Zaman Umar

Izinkan menceritakan tentang sebuah kisah
keagungan dan keindahan hukum. Agar
tetap terjaga harap dan sangka baik untuk
negeri ini. Umar sedang duduk beralas
surban di bebayang pohon kurma dekat
Masjid Nabawi. Sahabat di sekelilingnya
bersyura' (rapat) membahas aneka soal. Tiga orang
pemuda datang menghadap, dua
bersaudara berwajah marah yang mengapit
pemuda lusuh yang tertunduk dalam
belengguan mereka.

"Tegakkan keadilan untuk kami, hai Amirul
Mukminin," ujar seorang. "Qishashlah
pembunuh ayah kami sebagai had atas
kejahatannya!"

Umar bangkit. "Bertakwalah kepada Allah,"
serunya pada semua. "Benarkah engkau
membunuh ayah mereka wahai anak
muda?" selidiknya.

Pemuda itu menunduk sesal. "Benar wahai
Amirul Mukminin!" jawabnya ksatria.
"Ceritakanlah pada kami kejadiannya!" tukas
Umar.

"Aku datang dari pedalaman yang jauh,
kaumku memercayakan berbagai urusan
muamalah untuk kuselesaikan di kota ini,"
ungkapnya. "Saat sampai," lanjutnya,
"kutambatkan untaku di satu tunggul kurma
lalu kutinggalkan ia. Begitu kembali, aku
terkejut dan terpana. Tampak olehku
seorang lelaki tua sedang menyembelih
untaku di lahan kebunnya yang tampak
rusak terinjak tanamannya. Sungguh aku
sangat marah dan dengan murka kucabut
pedang hingga terbunuhlah si bapak itu.
Dialah rupanya ayah kedua saudaraku ini."

"Wahai Amirul Mukminin," ujar seorang
penggugat, "kau telah mendengar
pengakuannya dan kami bisa hadirkan
banyal saksi untuk itu."

"Tegakkanlah had Allah atasnya!" timpal
yang lain. Umar galau dan bimbang setelah
mendengar lebih jauh kisah pemuda
terdakwa itu. "Sesungguhnya yang kalian
tuntut ini pemuda shalih lagi baik budinya,"
ujar Umar, "dia membunuh ayah kalian
karena lhilad kemarahan sesaat."

"Izinkan aku," ujar Umar, "meminta kalian
berdua untuk memaafkannya dan akulah
yang akan membayarkan diyat atas
kematian ayahmu."

"Maaf Amirul Mukminin," sergah kedua
pemuda dengan mata masih menyala
merah, sedih dan marah,"kami sangat
menyayangi ayah kami. Bahkan harta
sepenuh bumi dikumpulkan untuk kami, hati
kami hanya ridha jika jiwa dibalas dengan
jiwa!"

Umar yang tumbuh simpati pada terdakwa
yang dinilai amanah, jujur dan bertanggung
jawab tetap kehabisan akal yakinkan
penggugat.

"Wahai Amirul Mukminin," ujar pemuda
tergugat dengan anggun dan gagah,
"tegakan hukum Allah, aku ridha pada
ketentuan Allah," lanjutnya, "hanya saja
izinkan aku menunaikan semua amanah
dan kewajiban yang tertanggung ini."

"Urusan muamalah kaumku, berilah aku 3
hari untuk selesaikan semua. Aku berjanji
dengan nama Allah yang menetapkan
qishash dalam AlQuran, aku akan kembali 3
hari dari sekarang untuk menyerahkan
jiwaku."
"Mana bisa begitu!" teriak penggugat. "Nak,"
ujar Umar, "tak punyakah kau kerabat dan
kenalan yang bisa dilimpahi urusan ini?"

"Sayangnya tidak Amirul Mukminin.
Bagaimana pendapatmu jika kematianku
masih menanggung utang dan amanah
lain?"

"Baik," sahut Umar, "kau memberi tangguh 3
hari tapi harus ada seseorang yang
menjaminmu bahwa kau menepati janji
untuk kembali."

"Aku tidak memiliki seorang kerabat di sini.
Hanya Allah yang jadi penjaminku wahai
orang-orang yang beriman kepada-Nya,"
rajuknya.

"Harus ada orang yang menjaminnya!" ujar
penggugat, "andai pemuda ini ingkar janji,
siapa yang akan gantikan tempat untuk
diqishash?"

"Jadikan aku penjaminnya, hai Amirul
Mukminin!" sebuah suara berat dan
berwibawa menyeruak dari arah hadirin. Itu
Salman Al-Farisi.

"Salman?" hardik Umar, "demi Allah engkau
belum mengenalnya! Jangan main-main
dengan urusan ini! Cabut kesediaanmu!"

"Pengenalanku kepadanya, tak beda dengan
pengenalanmu ya Umar," ujar Salman, "aku
percaya kepadanya sebagaimana engkau
memercayainya."

Dengan berat hati, Umar melepas pemuda
itu dan menerima penjaminan yang
dilakukan oleh Salman baginya. Tiga hari
berlalu. Detik-detik menjelang eksekusi
begitu menegangkan. Pemuda itu belum
muncul. Umar gelisah mondar mandir.
Penggugat mendecak kecewa. Semua
hadirin sangat mengkhawatirkan Salman.
Sahabat perantau negeri, pengembara
iman itu mulia dan tercinta di hati Rasul dan
sahabatnya.
Mentari nyaris terbenam. Hadirin sangat mengkhawatirkan Salman.
Sahabat perantau negeri, pengembara
iman itu mulia dan tercinta di hati Rasul dan
sahabatnya.
Mentari nyaris terbenam. Salman dengan
tenang dan tawakal melangkah siap ke
tempat qishash. Isak pilu tertahan.Tetapi
sesosok bayang berlari terengah dalam
temaram,terseok&nyaris merangkak.
"Itu dia!"pekik Umar..

Pemuda itu dengan tubuh berkuah peluh
dan nafas putus-putus ambruk di pangkuan
Umar.."Maafkan aku," ujarnya,"hampir
terlambat..
Urusan kaumku memakan
banyak waktu..
Kupacu tungganganku tanpa
henti hingga sekarat dan terpaksa kutinggal
lalu aku berlari.."

"Demi Alloh,"ujar Umar sambil
menenangkan dan meminumi,"bukankah
engkau bisa lari dari hukuman ini?
Mengapa
susah payah kembali?"

"Supaya jangan sampai ada yang
mengatakan,"ujar terdakwa dalam senyum,"di kalangan Muslimin tak ada lagi ksatria
tepat janji.."

"Lalu kau,hai Salman," ujar Umar berkaca -kaca,"mengapa mau jadi penjamin
seseorang yang tak kaukenal sama sekali!"

"Agar jangan sampai dikatakan,"jawab
Salman teguh,"di kalangan Muslimin tak
ada lagi saling percaya&menanggung
beban saudara.."

"Allahu Akbar!"
pekik dua pemuda
penggugat sambil memeluk terdakwanya,"Alloh&kaum Muslimin jadi saksi bahwa
kami memaafkannya.."

"Kalian memaafkannya?"
Umar makin haru,"jadi dia tidak diqishash? Allahu Akbar!
Mengapa?"

"Agar jangan ada yang merasa,"sahut
keduanya masih terisak, "di kalangan kaum
Muslimin tak ada lagi kemaafan&kasih
sayang.."

Ust.salim

#semoga kisah diatas bukan cuma catatan sejarah masa lalu, tapi akan terus berulang di setiap zaman. Aamiin.

Kamis, 01 Mei 2014

Kesabaran

Terbaring lemah selama 2 hari di rumah saja sudah membosankan, apalagi harus berlama-lama di rumah sakit. Ya ghofur banyak dosa yang telah hamba lakukan baik bagimu maupun terhadap diriku sendiri.

Nikmat sehat-Mu yang sering terlupakan, entah karena angkuhnya diri atau memang sifat khilafnya manusia yang lekat padaku, sehingga aku jarang menyadari akan arti nikmat sehat itu.

Sakit yang kurasa memang tidaklah seberapa sakit seperti yang mereka rasakan di luar sana, mereka merintih kesakitan menahan pedihnya penyakit yang Engkau berikan.

Masih bersyukur hamba padaMu ya Robb, Kau masih menyayangiku dengan caraMu yang lembut pula. Aku yang lemah lagi mudah mengeluh ini ya Robb ampunkanlah, hilangkan segala kelemahan diri, kemalasan diri, hilangkan segala macam penyakit hati yang bersemayam dalam diri, aku ingin aku kembali bersih ya Robb, biarkan sakit ini jika memang menjadi penggugur dosa dan pembersihan jiwa. Aku ridho ya Robb, sepenuhnya aku ridho asalkan setelah ini aku memiliki jiwa dan fisik yang lebih tangguh dan baik lagi untuk menjadi hamba-hamba pilihanMu.




KHUF (Mengusap) pada Muslimah/Muslim

Kaos kaki, bagi seorang muslimah, adalah sebuah kebutuhan. Dengan benda ini, mereka menutup kaki yang merupakan aurat. Dan merupakan hal yang ma’ruf bahwa definisi aurat adalah area yang tak boleh dilihat dan disentuh oleh non mahram.
Islam adalah agama yang mudah dan praktis. Ketika seorang muslimah berada dalam keadaan suci tak berhadats atau telah berwudhu dan mengenakan kaos kaki lalu berhadats maka saat berwudhu kembali seorang muslimah (termasuk muslim) diperbolehkan untuk tidak melepaskannya saat wudhu.
Tentang kebolehannya, tidak ada perbedaan pendapat para ulama dalam hal ini dan ini memang disyariatkan berdasarkan nash al-Qur’an, as-Sunnah dan ijma para ulama.[1]
Ibnul Mubarak mengungkapkan:
ليس في المسح على الخفين بين الصحابة اختلاف, هو جائز
“Dalam tema mengusap khuf, tidak ada perbedaan pendapat di antara para sahabat. Mengusap khuf diperbolehkan.”[2]
Imam Ahmad menuturkan:
ليس في نفسي من المسح شيء, فيه أربعون حديثا عن النبي
“Dalam pandangaku, tak ada masalah dalam mengusap (khuf). Ada 40 hadits dari NAbi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hal ini.”[3]
Bagian Mana yang Harus Diusap?
Ini adalah tema penting yang mesti diketahui karena bagian inilah yang merupakan bagian aplikatif.
Sedikit mengetengahkan pendapat para ulama pada catatan ini, Ibnu Rusyd rahimahullah dalam kitabnya yang fenomental yaitu Bidayatul Mujtahid menyebutkan ikhtilaf ulama.
Pendapat Pertama:
Bagian yang wajib diusap adalah bagian atas khuf. Mengusap bawahnya adalah mustahab. Pendapat ini dipegang oleh Malik, as-Syafi’i dan yang lain.
Pendapat Kedua:
Bagian yang wajib diusap adalah bagian atas dan bawahnya sekaligus. Inilah pendapat yang dipegang oleh Ibnu Nafi’ dan sahabat Malik.
Pendapat Ketiga
Bagian yang wajib diusapkan adalah bagian atas saja. Bagian bawah tidak diusap dan tidak pula disunnahkan.
Inilah pendapat yang dipegang oleh imam Abu Hanifah, Daud, Sufyan dan lain-lain.[4]
Para ulama menegaskan bahwa pendapat yang ketiga lebih mendekati dalil-dalil yang ada.
Sahabat al-Mughirah menuturkan:
رأيت رسول الله مسح على ظهر الخفين
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengusap bagian atas Khuf.”[5]
Sahabat ‘Ali radhiyallahu ‘anhu menuturkan:
لو كان الدين بالرأي لكان أسفل الخف أولى بالمسح من أعلاه لقد رايت رسول الله يمسح على ظاهر خفيه
“Sekiranya agama ini adalah dengan akal semata maka tentu bagian bawah khuf lah yang lebih utama untuk diusap disbanding bagian atasnya. Sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengusap bagian atas khufnya.”[6]
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin mengungkapkan:
“Diantara petikan hadits di atas bahwa yang diusap adalah bagian atas khuf. . .”[7]

Bagaimana Cara Mengusapnya?
Tata cara mengusapnya tentu bukan dengan mencolek atau sebatas menempel/meletakkan tangan saja. Para ulama telah menjelaskan dengan sederhana. Begitu mudah.
Syaikh Shalih ibn Fauzan menjelaskan caranya:
1. Meletakkan telapak –sekaligus jari- yang telah dibasahi dengan air di atas jari-jari kaki.
2. Tangan kanan diletakkan di atas jemari kaki kanan. Tangan kiri diletakkan di atas kaki kiri.
3. Kedua tangan digerakkan atau disapukan hingga bagian atas yaitu punggung pergelangan kaki atau betis.
4. Pengusapan dilakukan sekali saja. Tak perlu diulang.[8]

Apakah Diusap Bersamaan atau Bergantian?
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin mengungkapkan bahwa sebagian ulama menyatakan usapan pada kaki kanan dan kiri dilakukan bersamaan. Sebagian yang lain menyatakan bahwa ini dilakukan bergantian. Usapan kaki kanan didahulukan sebelum kaki kiri. Beliau juga menyatakan bahwa permasalahan ini “waasi’un” artinya diberi kelapangan dalam memilih, tak terlalu dipermasalahkan.[9]

Kesimpulan:
1. Bagian khuf/sepatu/kaos kaki dan sejenisnya yang diusap adalah bagian atas saja.
Pendapat yang me-mustahab-kan bagian bawah adalah pendapat Malik dan as-Syafi’i. Pendapat ini lemah dan didasari sebuah hadits lemah dari sahabat al-Mughirah.
Beliau, al-Mughirah, mengisahkan:
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudhu kemudian mengusap bagian bawah khuf dan atasnya.”
Hadits ini adalah hadits lemah yang di-ilal-kan oleh Ahmad, al-Bukhariy, Daruquthniy dan Ibnu Hajar.[10]
2. Tata cara pengusapannya adalah seperti yang disebutkan Shalih ibn Fauzan di atas.
3. Pengusapan dilakukan sekali saja tanpa pengulangan.
4. Pengusapan bisa dilakukan bersamaan atau bergiliran dengan mendahulukan usapan kaki kanan.
_____
Referensi:

1. Kitab Bidayatul Mujtahid karya Ibnu Rusyd, Dar Ibn Hazm, Mesir
2. Fath Dzil Jalal wal Ikram, jilid 1, karya Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, al-Maktabah al-Islamiyyah, Mesir
3. kitab Mulakhkhas al-Fiq-hiyy karya syaikh Shalih ibn Fauzan, Dar A’lam as-Sunnah, Riyadh
4. kitab Shahih Fiqh as-Sunnah karya syaikh Abu Malik Kamal ibn as-Sayyid Salim, al-Maktabah at-Taufiqiyyah, Mesir.
____
End Notes:
[1] Lihat kitab Fath Dzil Jalal wal Ikram, hal 220, jilid 1.
[2] Al-Ausath I/434. Lihat kitab Mulakhkhas al-Fiq-hiyy, hal 28
[3] Al-I’lam Bifawa-id ‘Umdah al-Ahkam I/615. Lihat kitab Mulakhkhas al-Fiq-hiyy, hal 28
[4] Lihat kitab Bidayatul Mujtahid, hal 21.
[5] Hadits hasan diriwayatkan Abu Daud no. 161, Tirmidziy no. 98 dan yang lain.
[6] Hadits shahih diriwayatkan Abu Daud no. 162, Daruquthniy no. 73 dan Baihaqiy 2/111. Lihat Irwa’ no. 103
[7] Lihat kitab Fath Dzil Jalal wal Ikram, hal 225, jilid 1.
[8] Lihat kitab Mulakhkhas al-Fiq-hiyy, hal 30.
[9] Lihat kitab Fath Dzil Jalal wal Ikram, hal 226, jilid 1.
[10] Lihat takhrij lengkap hadits ini pada catatan kaki nomor 1 dalam kitab Fath Dzil Jalal wal Ikram, hal 224, jilid 1
_______
Diselesaikan di waktu dhuha yang sejuk. Asrama Lipia Jakarta, 12 Maret 2014.
Penyusun: Fachriy Aboe Syazwiena

Kamis, 03 April 2014

Impian

Beberapa hari lalu aku baru saja memikirkan sesuatu, bisa dibilang sich ini adalah impian terdekat yang ingin segera diwujudkan. Alhamdulillah satu minggu baru tersirat saja langsung Allah kabulkan.

Luar biasa kuasa_Nya.

Impian ini terlihat seperti mustahil terjadi, namun semuanya akan menjadi kenyataan tatkala kita yakin Allah akan membukakan jalan untuk usaha dan do'a-do'a kita. Terdekat saat ini adalah mengikuti jejak Rasululloh SAW dengan berdagang, memiliki usaha mandiri yang sukses, terus belajar membenahi lafaz Al-Qur'an dengan tahsin lalu tahfizh Qur'an, belajar bahasa yang dicintai Rasululloh yaitu bahasa Arab dan menapaki jejak kehidupan ini bersamamu "Membangun Rumah Sakinah Bersamamu".

Hidupku seperti yang pernah kuikrarkan pada diriku sendiri, bahwa hidupku akan ku berikan untuk Dakwah Islam ini. Menebar cahaya kebaikan mesti itu terlihat sangat kecil, tapi di Bumi ini  aku hanyalah hamba yang diperintahkan untuk beribadah kepada-Mu.

Pasca eforia pengumuman kelulusanku dengan grade A, sujud syukur pada-Mu ya Robb yang memberikan kesempatan yang tepat untuk aku mencapainya, Nilai IPK yang semula anjlok dan hampir-hampir tak bisa untuk mengajukan TA, tetapi aku tidak serta merta santai dan hanya berdo'a saja, namun kuingat 4 hari perjuangan mengikuti ujian HER 10 matkul, masing-masing hari memperoleh 2-3 mata kuliah her.

Bismillah...4  hari ini adalah penentu aku bisa lulus tahun 2014 atau menunda, dana akan menjadi hal yang paling pahit buatku jika itu benar terjadi. Setelah selesai dan pengumuman nilai akhirnya aku berhak mengikuti bimbingan Tugas Akhir, 1bln bab 3 ga selesai-selesai, mentok, fikiran maju mundur dan nyaris putus harapan.

Di saat resah melanda, galau menyelimuti hati, dan hilangnya sikap optimis, maka ikhtiar dan berdo'a serta tawakal adalah solusi yang paling tepat, mendekat pada-Nya lebih intens dengan hiasan do'a khusyu' dan syahdu lalu tanamkan keyakinan Allah akan bantu kesulitanku. Alhamdulillah kk tinggakatku menawarkan  untuk membantu dan menjadi teman sharring menyelesaikan TA ku yang mentok.

 Sudah 2 minggu selesai, sidang dan hasilnyapun sempurna dengan grade A, sujud syukur dan tetap memikirkan nilai IPK yang masih kurang. Alhasil aku mengikuti HER untuk mengejar layak wisuda tahun ini.
Atas ijin Allah SWT semuanya dapat kulalui, ujian dan gangguan-gangguan segera ku hempaskan dari diri, karena " Jika kita keras terhadap diri sendiri maka dunia akan melunak". Kerja keras, cerdas dan disiplin.

Akhirnya impian terdekat dapat Wisuda th. 2014 sudah ceklist, dengan grade A ceklist.

Sulit memang teman-teman mempercayai aku telah sidang dan  wisuda, yang mereka tahu aku sempat tidak terlihat di kampus lama sekali, 2 bulan aku tidak melakukan aktivitas kuliah sedikitpun, hampir ingin cuti karena sudah banyak mata kuliah yang ketinggalan dan sedih melihat angka yang nasakom(nasib satu koma) IPK segitu kan sulit  dan bahkan ga bisa ikut TA. Tapi berkat usahaku yang keras terhadap HER,  pas-pasan untuk mengajukan TA tak apa masih ada kesempatan, lanjutkan!

Sejak aku berfikir harus lulus maka segala cara dan solusi kita coba, ternyata Allah menjawab semua do'a-do'aku. Jadi sekarang aku tidak takut untuk bermimpi jauuuuuh lebih tinggi lagiiiiii!

Semua akan ada waktunya, mulailah dari sekarang, dari diri dan terus menerus mengembangkan diri, insyaalloh bisa ceklist mimpiku berikutnya.

Sabtu, 01 Februari 2014

Kisah Inspiratif "Wanita Buta"

Hari ini rencananya aku akan menyampaikan materi tentang aklahk cermin kepribadian pada adik-adik mentoring di kampus BSI, karena materinya tentang akhlak maka aku mencari materi tambahan tentang akhlak rasul Muhammad untuk dijadikan contoh dan  teladan utama bagi hamba-hambanya. Akhirnya aku menemukan sebuah kisah Rasul SAW yang sangat menarik, hingga tak terasa berderaianlah liangan air mata ku saat menyelesaikan bacaan tentang kisahnya, singkat kisahnya seperti ini.

Datang kepada Rasul seseorang  yang menanyakan kepadanya, " Ya Rasul, beritahulah kami siapa orang yang sangat kau cintai?" Rasulpun menjawab" Aisyah", lalu dia menanyakan kembali," Siapakah orang yang paling kau cintai dariseorang  laki-laki?" Rasul menjawab " Ayahnya, Abu Bakar As Siddiq ra." Lelaki utama dari kalangan umatnya yang paling utama yang telah menemani Rasul hijjrah di dua tempat,  Madinah dan Mekkah. Yang telah berjihad menginfaqkan hartanya untuk fi sabilillah, yang menempatkan beliau menjadi imam dalam mensgolatkan Rasululloh saat wafat, dan kelak Syurga terluas adalah milik Abu Baka As Siddiq ra.

Suatu ketika Abu Bakar ra. tercenung seorang diri lalu menanyakan kepada putrinya, Aisyah," wahai Aisyah adakah amalan Rasul ketika masih hidup yang belum pernah aku lakukan?"
Asiyah ra. berfikir sejenak lalu berkata," Rasululloh SAW selalu memberi makan kepada seorang wanita Yahudi yang buta di sudut Pasar setiap hari".

 Maka Abu Bakar ra.pun segera mengecek dan benar disana terdapat seorang wanita tua rentah yang buta di sudut pasar, segera ia memberikan makanan pada wanita itu, saat itu Abu Bakar ra. amat terkejut terhadap sumpah serapah si wanita Yahudi ini, ternyata wanita ini amat membenci Rasululloh SAW, ia menghasut dan membicarakan keburukan Rasul kepada penghuni pasar agar tidak ada yang mau mengikuti ajarannya, Abu Bakar kini baru tahu betapa Rasululloh bersabar terhadap orang yang membencinya ini, dan beliau tetap memberikannya makanan padanya tanpa memperdulikan cacian dan perkataan  buruk wanita tentangnya.

Setelah wanita tua itu memasukkan makanannya, Abu Bakar ra di kejutkan dengan amarah wanita tua ini," hai kamu siapa? kamu bukanlah orang yang biasa memberiku makanan". Abu Bakar ra. terkejut," Dari mana kamu tahu aku bukanlah orang yang biasa memberimu makan?". Wanita ini menjawab," Karena makanan ini tidak kau haluskan dahulu, biasanya dia menghaluskan terlebih dahulu makanan yang akan di berikan padaku, karena dia tahu bahwa gigiku sudah tidak sanggup mengunyah makanan lagi". Abu Bakar ra. sampai meneteskan air matanya, mengingat betapa mulianya akhlak kekasihnya itu Rasulullloh kekasih Allah, walaupun dia harus mendengar hinaaan setiap hari tentangnya dari wanita ini, tetapi tidak sedikitpun rasul membenci justru perlakuan terbaik beliau berikan pada wanita tua ini," Wahai perempuan yang buta, ketahuilah orang yang biasa memberikan suapan makanan kepadamu telah meninggal beberpa hari yang lalu, aku adalah sahabatnya, dan Dialah Muhammad SAW yang setiap hari bersabar menyuapkan makanan untukmu meskipun cacian dan hinaan terlontar dari mulutmu".

Akhirnya, wanita ini menangis menyesali perbuatannya karena belum sempat meminta maaf kepada Rasululloh SAW, pada saat itu lah dia menyatakan masuk islam dan bersyahadat di hadapan Abu Bakar ra. dan menjadi wanita yang  taat beribadah.


Subhanaalloh kisah ini amat menginspirasiku, tentang ketulusan dan keihlasan dalam berbuat.

#Allah tidak melihat siapa yang kita bantu akan tetapi Alllah akan menilai keikhlasn dan ketulusan hati kita dalam beramal.
 

Kembali 5.000,-


Sebelum dhuhur tiba gue udah sampai rumah,  sedih melihat Emak gue masih terbaring lemah di tempat tidurnya, akhirnya sorenya gue bawa Emak ke dokter praktek langganan keluarga, yang biasa kita kunjungi kalo ada salah satu yang sakit dari keluarga kita. Sudah 2 kali balik tetapi rumah prakteknya masih tutup, akhirnya gue putusin untuk mencoba ke klinik baru deket lingkungan gue, alhamdulillah masih buka dan gue lihat baru saja ada pasien yang keluar selesai berobat.

Ada seorang pemuda yang menegur 
"Mau berobat mba, siapanya?"
"Ibu saya" jawab gue
Begitu masuk kami disambut hangat oleh seorang dokter muda laki-laki, setelah di periksa dengan baik dan resep obat di buatkan gue dan Emak pergi ke bagian apoteker, gue temui orang yang pertama tadi menegur pas gue masuk klinik itu, sumpah gue ga berani ngelihat mukanya dia, subhanaalloh handsome dia itu artis yang siapa itu namanya" kholidi Abdullah Azam film ketika cinta bertasbih itu loh" tetapi dia ga cubbi sich, cakepan Kholidi tapi banyak dia dikit sich. 

Demi menjaga hati, gue sengaja sibuk  sambil membaca buku yang kebetulan sedang gue bawa. Jadi ngomong  ma dia juga dengan menunduk, ya Rob selamatkan hati ini dari hal-hal yang buruk, aamiin#apasich
"Mba ada 5.000an?"tanyanya
"Ga ada mas" jawabku
"Ya udah Mba di bawa saja, ini kembaliannya" sambil menyerahkan uang 50.000an.
"loh kok,,,beneran Mas ini ga apa-apa? terimakasih banyak ya". jawab gue.

Akhirnya gue dan emak pun balik arah terus pulang. Ini percakapan di klinik deket rumah gue, saat itu gue lagi menghantarkan Emak yang sakit, eh ternyata ketemu sama pemeran film Ketika Cinta Bertasbih " Mas Azam" tapi kok dia beralih profesi ya sekarang, jadi seorang apoteker gitu, eh seriously. Saking ga beranii melihat mukanya, tapi pas ngasih kembalian akhirnya jelas juga gue lihat wajahnya, astagfirulloh ternyata dia bukan "Mas Azam" film KCB,  hanya saja wajahnya memang mirip.

Gara-gara kembalian 5.000 nya ga ada, akhirnya gue dapat diskon dan bisa menyadari kalau dia bukan mas azam film KCB. wkwkwk...


#Adakalanya hati menjadi liar, akibat mata yang terlalu agresif. Maka kendalikanlah mata agar hatipun selamat. Menundukkan mata saja tidak cukup menentramkan hati, akan tetapi ketika hati telah menundukkan nafsu maka selesailah semua persoalan.
 (Titisan Kata)

Mahkota Untuk Ayah dan Bunda

Semalam gue memang bergadang hingga pkl 03.30 wib baru  beranjak tidur, karena harus menyelesaikan TA yang tinggal Bab III tapi rasanya tidak selesai-selesai, belum lagi sejak semalam Emak bulak balik buang air, beliau kena diare. Pagi nya setelah sarapan bubur dan sudah diminumkan madu, kasih kurma dan tak lupa minum habbatusaudah, dan pkl 8.00 wib baru bisa berangkat tahsin ke Utsmani, sepertinya bakalan telat sampai di sana deh, ya udah ga apa-apa deh, terus mau ngabarin ustadzahnya kalau telat sampai, tapi hape mati total. lengkap bener ya ^_^

Alhamdulillah pkl 08.55 wib gue udah nyampe lokasi, lumayan telat satu jam, tetapi yang hadir setoran baru urutan ke tiga, alhamdulillah gue masih ada kesempatan. Setelah menyapa dan mengulang-ulang sedikit sampailah pada giliranku, seperti biasa jarang aku melihat nilai hasil mutaba'ah yang ustadzah tulis langsung ditempat, sengaja sich supaya hatiku selalu berdebar-debar nilai berapakah hari ini, menaik atau semakin menurunkah? 

Setelah do'a penutup majelis dan kami bersalaman untuk pamit, dan diluar ruangan ku coba intip nilai bearpakah aku hari ini, terlihat jelas nilai "79" wah alhamdulillaaaah ya Allah, dan terdapat tulisan " Barakallahu fiik ^__^" dari ustadzahnya, duh rasanya senang sekali hari ini, grafik kemajuanku sedikit-sedikit terus menaik, insyaalloh aku akan menjadi yang terbaik dan gue akan mewujudkan mimpi besar ku itu dari sini, Bismiillah, gue  ingin memberikan hadiah mahkota terindah itu untukmu ayah dan ibu.Restui anandamu ya ayah ibu. 

Lihatlah suatu nanti mimpi terbesar itu akan aku wujudkan, ini karena aku sangat menyayangi kalian, do'a dan ketaatanku pada Illahi, adalah bentuk kasihku padamu Ayah Bunda. Aku akan memulainya sejak sekarang, dan kali ini tidak boleh mundur atau gagal lagi, seperti yang sudah-sudah. Bismillah ku azamkan diriku semata karena ingin kalian bahagia di dunia dan akhirat.


#Kebahagiaan orang tua adalah manakala melihat anak-anaknya hidup bahagia pula, mereka tidak perduli bagaimana keadaaan diri mereka sendiri. Tapi, kebahagiaan yang hakiki adalah ketika ketaatan seorang anak dapat menghantarkan kedua orangtuanya masuk ke syurga Allah SWT, itulah kebahagiaan yang hakiki.(Titisan Kata).

Mencari Cahaya

Bahasa mu mewakili setiap nada cinta yang tersirat, pada tatapanmu mewakili jiwa yang menahan rindu. Biarkan cinta menyapa, menyapa pada jiwa yang sunyi, jiwa yang menjaga fitrahnya dengan kesucian rasa.

Tak mampu ku tatap sinarmu yang begitu bercahaya, tak mampu kutatap mata jelimu nan menawan hati ini, teduh nya auramu.

Ya Allah...
Jadikan hati kami selalu condong kepada-Mu." Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa berzikir kepada-Mu, untuk senantiasa mensyukuri-Mu (nikmat-mu) dan untuk membaguskan ibadah kepada-Mu."(HR. Abu Daud).

Dia yang hadir seperti sekelebat sinaran cahaya,  dalam jeda sholat lailku, semoga cahaya itu dapat kutemui,  seperti Ummul mukminin khadijah mencari-cari cahaya yang datang dalam mimpinya ke dalam kehidupan nyatanya. Pada akhirnya dia tahu jawaban atas mimpi cahaya itu, dia lah Muhammad  pendamping dan pemimpin dalam rumah sakinahnya, rumah syurganya, dia bukan hanya cahaya bagi kelurganya namun dia cahaya bagi umat manusia seluruh penjuru dunia hingga akhir jaman nanti.

 Ummu Khadijah, wanita yang terjaga dan menjaga, yang menentramkan dan menyejukkan jiwa. Wanita yang paling dicintai, yang tak bisa terbagi cintanya selainnya. Ya Rasululloh...salam 'alaika ya rasul, memang tak pernah ku tatap wajahmu, namun tak menjadi alasan cinta ini untuk tidak bersemi.

Karena cahayamu yang amat menawan ya Rasululloh, kami amat merindumu, dengan mengikuti sunahmu kau telah menuntun kami pada ketenangan hati dan ke bahagiaan jiwa. Aku ingin terus merasakan jatuh hati pada mu, pada kisah-kisah teladanmu yang telah menuntunku pada keluhuran kehidupan ini. Salam rinduku padamu ya Rasul,,,



Sabtu, 11 Januari 2014

10 Muwasafat Tarbiyyah


Muslim yang ingin mempersiapkan diri dalam perjuangan Islam perlu memperbaiki dirinya agar sentiasa terkehadapan dari manusia lain. Risalah Islam yang syumul ini hendaklah difahami dengan membentuk diri yang syumul juga. Maka hendaklah diteliti di sini tentang aspek-aspek seorang daie Muslim dalam rangkanya untuk menjadi seorang Muslim yang sempurna.
Sifat-sifat yang perlu ada pada diri duah ialah:

1. Kuat tubuh badan (Qawiyyal Jism)
· Dakwah berat tanggungjawab dan tugas – perlukan badan yang sihat dan kuat.
· Rasulullah saw menitikberatkan soal ini. Maksud Hadis : Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dikasihi Allah dari mukmin yang lemah, tetapi pada keduanya ada kebaikan.
· Pesanan al-Banna:
· Memeriksa kesihatan diri,mengamalkan riyadhah dan tidak memakan/minum suatu yang merosakkan badan.
2. Akhlak yang mantap (Matinul Khuluq)
· Akhlak kita ialah Al-Quran dan ditunjukkan oleh Nabi saw.
· Dijelaskan beberapa unsur oleh Imam Al-Banna dalam kewajipan dai iaitu sensitif, tawadhu, benar dalam perkataan dan perbuatan, tegas, menunai janji, berani, serius, menjauhi teman buruk dll.
3.Fikiran yang berpengetahuan (Mutsaqqafal Fikri)
· Perlu berpengetahuan tentang Islam dan maklumat am supaya mampu menceritakan kepada orang lain.
· Perlu bersumberkan kepada Al-Quran dan Hadis dan diterangkan oleh ulama yang thiqah.
· Pesan Imam Banna: Perlu boleh membaca dengan baik, mempunyai perpustakaan sendiri dan cuba menjadi pakar dalam bidang yang diceburi.
· Mampu membaca Al-Quran dengan baik, tadabbur, mempelajari seerah, kesah salaf dan kaedah serta rahsia hukum yang penting.
4. Mampu berusaha (Qadiran ala Kasbi)
· Walaupun kaya, perlu bekerja.
· Tidak terlalu mengejar jawatan dalam kerajaan/resmi.
· Meletakkan jawatan dan tempat kerja mengikut keperluan dakwah lebih utama dari gaji dan pendapatan.
· Melakukan setiap kerja dengan betul dan sebaiknya (ihsan).
· Menjauhi riba dalam semua lapangan.
· Menyimpan untuk waktu kesempitan.
· Menjauhi segala bentuk kemewahan apatahlagi pembaziran.
· Memastikan setiap sen yang dibelanja tidak jatuh ke tangan bukan Islam.

5. Akidah yang sejahtera (Salimul Aqidah)
· Redha Allah sebagai tuhan, Islam sebagai Agama dan Muhammad saw sebagai Nabi.
· Sentiasa muraqabah Allah dan mengingati akhirat, memperbanyakkan nawafil dan zikir.
· Menjaga kebersihan hati, bertaubat, istighfar, menjauhi dosa dan syubhat.

6. Ibadah yang betul (Sahihul Ibadah)
· Perlu melakukan ibadat yang meninggikan roh dan jiwanya.
· Perlu belajar untuk membetulkan amalannya dan mengetahui halal dan haram.
· Tidak melampau atau berkurang (pertengahan).

7. Mampu melawan nafsu (Mujahadah ala Nafsi)
· Perlu azam yang kuat untuk melawan kehendak nafsunya dan mengikut kehendak Islam.
· Tidak menghiraukan apa orang kata dalam mempraktikkan Islam.
· Dai mungkin melalui suasana sukar yang tidak akan dapat dihadapi oleh orang yang tidak biasa dengan kesusahan.

8. Menjaga waktu (Haarithun ala Waqtihi)
· Waktu lebih mahal dari emas, waktu adalah kehidupan yang tidak akan kembali semula.
· Sahabat sentiasa berdoa agar diberkati waktu yang ada pada mereka.
· ..Aku adalah makhluk baru.. menjadi saksi kepada manusia.

9. Tersusun dalam urusan (Munazzamun fi syu’unihi)
· Untuk manfaatkan waktu dengan baik.. perlu penyusunan dalam segala urusan.
· Gunakan segala masa dan tenaga tersusun untuk manfaat Islam dan dakwah.

10. Berguna untuk orang lain. (Nafi’un li ghairihi)
· Dai umpama lilin yang membakar diri untuk menyuluh orang lain.
· Dai adalah penggerak dakwah dan Islam. Masa depan Islam, hidup mati Islam bergantung kepada dai.
· Amal Islam ialah untuk menyelamatkan orang lain dari kesesatan.
· Dai merasa gembira bila dapat membantu orang lain. Paling indah dalam hidupnya ialah bila dapat mengajak seorang manusia ke jalan Allah.

http://ertikehidupan.wordpress.com/10-muwasafat-tarbiyyah/

Mabuk Driver Printer

Sejak subuh sudah mantengin laptop terus nich, sudah siap-siap mau install driver printer pixma ip1980, sudah download juga beberapa versi eh ga taunya ga compatible juga nich, tuh driver cuma support sama windows 7 32-bit aja. Sedangkan windows gue kan 64-bit, alhamdullillah dibuat pusing end nunggu sampai jam 9 pagi nyoba cari-cari lagi, sampai kelingan gue dibuatnya, sudah tanya sana-sini eh tetep aja masih ga nemuin.

Sampai Ibu pulang dari pasar, sampai di beliin susu kacang  dan sarapan sampai semuaya habis gue lahap, tetap ga nyerah gue harus dapatin tuh driver. Masalahnya kalo ga ada gue ga bisa ng print TA gue dong. Ah...ga ada kata menyerah untuk TA, biarpun masih amburadul asalkan ada niatan dan ikhtiar yang kuat dan dibarengin do'a semua akan ada solusinya, insyaalloh.

Akhirnya gue hubungi  lewat fb beberapa temen yang menguasai ilmu komputer gitu, dapat beberapa referensi, alhamdulillah ga support dan gue tambah pusing aja nich. akhirnya karena mentok, gue tinggalin aj tuh laptop, lari kedapur nyari makanan dan pas  ngelihat Ibu gue lagi masak, ternyata beliau masak soto ayam, alhamdulillah bentar lagi akan terhidang ni soto, hitung-hitung ngilangin stress gue dengan menyantap lahap soto buatan My mom, ehhmm yummiiiee! duh jadi berasa lapar nich.

Sudah ada 3 jam gue mantengin ni laptop, kayaknya sudah ada tanda-tanda pencerahan, semoga  referensi yang dikasih temen gue yang ini nich  :http://driver-printers.blogspot.com/2013/10/driver-canon-pixma-ip1980-download.html adalah yang tepat dan compatible buat windows guueee...

Semoga ya Allah>..<

Aamiiin




Jumat, 10 Januari 2014

kenapa PHP jadi Jodoh TerAkhirku (PHP Jodoh TA)



Semua bermuara pada kata berjodoh ga ya?
kalo sudah jodoh, pastinya TA itu akan bersamanya kita, dan menikmati kebersamaan berhari-hari bersama PHP, loh..loh..kok PHP bukan Pemberi Harapan Palsu ya:( tapi ini adalah bahasa pemprograman untuk membangun sebuah web.

Sudah masuk minggu ke 7 bimbingan namun daftar kehadiran bimbinganku baru terisi 4 kali kehadiran, bab 2 sudah selesai tinggal acc namun begitu masuk bab 3 loh kok jadi mentok gini yah, stop dari aktivitas proses pembuatan TA. Stress dengan merancang web apa yang harus saya buat, belum ketemu ide dan pemecahan idenya. Ya Allah memulai itu memang agak berat ketimbang tinggal meneruskan saja, sampai minggu-minggu terakhir ini aku masih belum menemukan titik terang untuk segera memulai dan memecahkan masalahnya.

Wahai TA ku jika Allah telah mentakdirkan kita berjodoh maka Wisuda adalah hari bahagia kita yang layak kita rayakan bersama. Aku amat mengharapkan PHPku dan MYSQLku mau menyederhanakan prosesnya agar aku tidak terbelit dan terseok-seok menuju Wisudaku.

oohh,,, TA ohh PHP dan Wisuda suatu masa yang amat kunikmati prosesnya, indah dalam kesulitan indah dalam perjuangan penuh tantangan.

Bagaimana aku dapat menghilangkan kepanikan untuk segera menyelesaikannya.

kayaknya perlu tips-tipsnya nich???

1. Butuh patner untuk diskusi supaya tidak buntu dan stress sendiri.
2. Persiapkan diri ketika didepan komputer, buku pemprograman, makanan cemilan dan minuman, modem/wifi dan usahakan tempatnya yang nyaman.
3. Perbanyak Sholat malam, hajad, zikir dan tilawah Al Qur'an agar hati senantiasa tenang dan terbimbing oleh cahaya Allah.
4. Banyak Sedekah
5. Berbakti kepada orang tua, menyambung silaturahim.
6. Berdo'a dan tawakal kepada Allah SWT.

ah,,,hanya berharap aku berjodoh pada TA yang menghantarku pada Wisuda yang kutunggu-tunggu.

Ku ingin kita bertemu disana, saat toga terpasang pada kepalaku nanti.

Bismillah....


اللَّھُمَّ لاَ سَھْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَھُ سَھْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَھْلاً
Allohumma laa sahla illaa maa ja’altahuu sahlan wa anta taj ‘alulhazna idzaa syi’ ta sahlan

“Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa
yang Engkau mudahkan dan tidak ada yang sulit jika
Engkau menghendakinya kemudahan”.

Selasa, 07 Januari 2014

Adakalanya menjadi seorang pecundang

Masih ingatkah sekarang kita, saat ini kita teramat membencinya jangankan untuk menyapa melihat saja sudah tidak ingin lagi. Terasa seperti jijik melihatnya, padahal dia adalah orang yang dahulu pernah begitu kita sayangi atau bahkan cintai.

Karena satu masalah yang ntah mengapa sulit sekali untuk menghilangkan kebenciannya itu dari dalam diri, ntahkah karena hati telah berkerak penyakit hati atau kurang mawas diri terhadap pengaruh persepsi manusia. Kalaupun dengan memaafkan menjadikanmu seperti seorang pecundang, ataupun terlihat seperti seorang yang lemah, mengapa tak kau pilih? kenapa malah kau semai subur kebencian dan kekerasan hati itu didalam hati. 

Mengapa harus kupilih menjadi layaknya seorang pecundang???

Bersyukurlah bila ternyata kita disebut seorang pecundang, tak apa jadilah pecundang yang selalu merasa bodoh, yang selalu merasa lemah,  orang yang tetap memiliki rasa takut, dan jadilah pecundang yang mampu mengelola semua perasaan itu hingga menjadi kendaraan yang mengantarkan kita menjadi pribadi yang terus memperbaiki diri dan semakin dekat pada Allah SWT.

Jadilah pecundang, karena seorang pecundang akan selalu merasa dirinya rendah dan hina, maka dengannya dia tidak menjadi orang yang sombong apalagi merasa lebih benar, tidak semua pecundang terlihat bodoh, sebenarnya nilaimu terletak pada akhlakmu yang bermuara pada  Al Qur'an dan sunnah, akhlak rasululloh, bukan akhlak pemuas nafsumu atau persepsi manusia. 

Tak perlu takut dengan kata pecundang, kadang kala persepsi manusia mengelabui kita dari kebenaran yang tidak Allah tampakkan, merasa diri kita benar padahal kata Allah itu salah, sebaiknya perbanyak memohon ampunan dan kalimat istighfar pada_nya, agar Dia memurahkan kita untuk melembutkan hati ini dalam menerima kritikan, nasihat, ataupun hujatan. 

Karena Dia maha mengetahui dari apa yang kita ketahui, jangan menjadi orang sok tahu, yang padanya kita mencari-cari tahu yang bukan pada ranahnya, jangan pula menjadi pembela yang dengan nya memercikkan fitnah dan api pertikaian,wahai diri biarlah diri ini terlihat hina dimata manusia, apakah kita akan kembali dengan kehinaan diri pula kelak, lantaran kita tidak menjaga hati dan lisan bahkan indera ini dengan sebaik-baik penjagaannya.


Terlihat dimata manusia amat hina, tidak masalah ya...
Lihatlah cuplikan ini:
Sabar Dan Selalu Berbuat Baik
Islam adalah agama yang damai dan penuh keindahan. Islam mengajarkan umatnya agar terus menerus berbuat kebaikan kepada sesama manusia tanpa mempedulikan asal usul, status sosial, agama, jenis kelamin, dsb. Dalam salah satu ayat Al-Qur’an,“Dan berbuat baiklah kepada ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil (orang yang bepergian) dan hamba sahayamu (pembantu).” (QS. An-Nisa [4]: 36).
..
Ayat ini mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang faktor-faktor darimana orang itu berasal, seberapa kaya orang tersebut, apa jenis kelamin orang yang bersangkutan, dsb. Hal yang lumrah ada kalanya dalam hidup ini kita menemui tantangan luar biasa yang tak diinginkan, seperti dibenci banyak orang atas niat tulus dan perbuatan baik yang kita lakukan atau mungkin “ditusuk” dari belakang oleh teman-teman maupun keluarga dekat kita sendiri. Ironis bukan?
.
Bagi seorang pelajar atau mahasiswa, mungkin saja ada teman sekelas yang tidak suka dan berusaha menjatuhkan kita dengan berbagai cara, termasuk mungkin memfitnah atau menyebar isu yang tidak benar. Bagi seorang karyawan, mungkin saja sesama teman di kantor saling berusaha menjatuhkan dan dibuat agar nama kita jelek di depan bos dan tidak jadi dipromosikan. Bagi seorang pebisnis, mungkin saja pesaing kita melakukan cara-cara yang kotor dan bisnis yang tidak beretika. Setiap orang, tidak peduli apa profesi dan pekerjaannya, pasti akan menemu hal-hal seperti itu. Hidup itu keras bung! :)
.
Saran saya kepada orang-orang seperti ini: jangan dibalas perbuatan jahat mereka! Karena kalau kita balas, ya berarti kita sama saja dengan mereka. Sama-sama sakit!! hehe… Tapi balaslah segala kejahatan yang orang lain lakukan kepada kita dengan kebaikan. Allah Swt telah mengajarkan di dalam Al-Qur’an, “Balaslah perbuatan buruk mereka dengan yg lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan.” (Q.S. Al-Mu’minun [23]: 96).
.
Hadapi saja semua tantangan dan masalah yang kita hadapi dalam hidup ini dengan penuh syukur. Karena memang begitulah kehidupan berjalan. Terkadang berada di atas dan di lain waktu berada di bawah. Terkadang, perbuatan baik yang kita lakukan malah dibalas dengan kejahatan oleh orang lain. Oleh karenanya, manakala kita melakukan sesuatu, jangan pernah berharap bahwa kita akan memperoleh sambutan hangat atau balasan yang serupa dari orang yang bersangkutan. Karena jika itu yg terjadi, bersiap-siaplah kita merasakan kekecewaan yang dalam.

Watak manusia sungguh beragam dan tak mesti sehaluan dengan apa yang kita inginkan. Pastinya kita menginginkan setiap orang berbuat baik kepada kita kan? Sayangnya dunia tidak selebar daun kelor (ga nyambung). Semua sikap yang tidak mengenakkan dari manusia, baik ataupun buruk, terimalah dengan penuh kesabaran. Bilamana kita mengindahkan ajaran Islam, balaslah dengan yg terbaik. Namun, bilamana membalas keburukan itu dengan kebaikan masih sulit dan berat, biarkan saja mereka. Jangan sekalipun kita terprovokasi. Inget selalu pepatah ini: “Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.”
.
‎​​Contoh nyata dari kesabaran menghadapi orang lain adalah apa yg ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam dakwah beliau kepada kafir Quraisy di Makkah. Nabi Muhammad yang diutus oleh Allah SWT untuk menyucikan jiwa-jiwa kotor, hati kusam, dan mengajarkan akhlak karimah bukannya disambut dengan baik. Tapi malah dicemooh, dihina, difitnah, dan dihujat. Tidak jarang, bahkan beliau dilempari tulang belulang, kotoran unta dan diludahi ketika beribadah di Ka’bah. Namun, apakah beliau membalas semua tindakan keji itu dgn tindakan yang sama? Ternyata tidak!

Dalam peristiwa Thaif, ketika Rasulullah SAW datang bersama para sahabat mencari perlindungan, beliau malah dilempari batu hingga berdarah. Dalam kondisi yang demikian, ternyata bukan kemarahan dan dendam yang ditunjukkan Rasulullah saw. Beliau malah mendoakan orang-orang yg melemparinya agar segera mendapat hidayah dari Allah SWT. Padahal, para malaikat yg diutus oleh Allah SWT telah menawarkan kepada beliau untuk menghukum mereka. Ibaratnya kalau Rasulullah bilang “iya” saja kepada malaikat, maka itu orang-orang yang berbuat jahat kepada Rasulullah akan langsung dijadiin tempe mendoan semuanya alias benyek.
.
Tapi Rasulullah SAW menolak tawaran tersebut, malah beliau berbuat kebaikan kepada orang-orang yg menzalimi tersebut dengan mendoakan mereka agar mendapat hidayah. Terbukti, sebagian besar dari mereka memeluk agama Islam dan menjadi pembela Rasulullah paling depan di medan-medan perang. Subhanallah.. Inilah kehebatan dari seorang Nabi Muhammad saw yang membalas kejahatan dengan penuh kebaikan, dan akhirnya justru malah kemenangan yang didapat, yaitu orang-orang yang tadinya kafir dan memusuhi, malah berbalik memeluk agama Islam karena akhlak terpuji yang ditunjukkan oleh Rasulullah.
.
Tidak salah memang bahwa Nabi Muhammad saw adalah contoh manusia terbaik yang harus kita ikuti. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab:21).
.
Apa yang dilakukan Rasulullah saw membuat saya teringat dengan istilah yang sangat menarik, “you may lose the battle but you win the war”. Kata battle di sini diistilahkan sebagai perang kecil dan war adalah sebuah perang yang lebih besar. Inilah yang disebut mengalah untuk menang. Kita sering mengartikan bahwa yang namanya mengalah itu ya berarti kalah, padahal tidak demikian. Mengalah bukan berarti kalah, namun mengalah untuk merangkul dan selanjutnya untuk menang.
.
Dalam cerita di atas tadi, Nabi Muhammad saw boleh saja kalah dalam battle (pertempuran kecil), namun beliau menang mutlak dalam war (perang yang lebih besar). Kekalahan battle Rasulullah adalah beliau dimaki-maki, dilempari batu bahkan diludahi setiap harinya. Tapi Rasululah menahan diri untuk tidak membalas karena beliau tahu bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang harus dia perjuangkan, yaitu tugas utamanya berada di muka bumi ini untuk memperbaiki akhlak manusia dan menyiarkan syiar Islam seluas-luasnya sebagai agama yang rahmatan lil ‘aalamiin (rahmat bagi seluruh alam semesta).
.
Lalu akhirnya jelas sekali, kemenangan war Rasulullah adalah pada akhirnya orang-orang yang tadinya membenci dan memusuhi, bahkan ingin membunuh beliau, malah mengucapkan syahadat, memeluk agama Islam dan menjadi tameng-tameng hidup yang paling setia bagi Rasulullah saw dalam setiap perang. Inilah kemenangan besar Nabi Muhammad saw yang berhasil menjalankan misinya di muka bumi yang menyiarkan syiar Islam dan membuat para pembencinya memeluk agama Islam atas kesadaran sendiri dikarenakan perbuatan baik yang dicontohkan Rasulullah saw.
.
Allah Swt Maha Adil
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keadilan. Allah Swt juga memiliki nama lain yang berhubungan dengan keadilan seperti Al-‘Adl (Yang Maha Adil) atau Al-Hakim (Yang Maha Menghakimi). Di dalam Al-Qur’an sendiri juga dijelaskan bahwa segala perbuatan, baik ataupun buruk, sekecil apapun, pasti akan mendapat ganjaran dari Sang Maha Kuasa.
.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah [99]:7-8)
.
Jadi, Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, jangan khawatir untuk selalu berbuat baik. Kita harus meyakini bahwa Allah Maha Adil dan segala perbuatan kita pasti akan ada balasannya, baik di dunia ataupun di akhirat nanti. Jika kita berbuat baik, tentunya kebaikan pula balasan yang akan diberikan oleh Allah Swt. “Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula.” (QS. Ar-Rahman [55]: 60).
.
Maka dari itu berbuat baiklah kepada siapapun, bahkan kepada orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Mengapa? Karena kebaikan tersebut dilipatgandakan di sisi-Nya. Hal ini dijelaskan di dalam Al-Qur’an, “Mereka itu diberi pahala dua kali lipat disebabkan kesabaran mereka dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan.”(QS. Al-Qashash [28]:54)
.
Coba perhatikan juga ayat ini, “Siapa yang datang membawa kebaikan, baginya pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan siapa yang datang membawa kejahatan, tidaklah diberi balasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan seimbang dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (SQ. Al-Qashash [28]:84)
.
Dalam ayat di atas jelas bahwa segala kebaikan akan mendapat balasan yang lebih baik dan setiap kejahatan dibalaskan setimpal dengan apa yang dilakukan. Di sinilah letak kebaikan dan keadilan Allah Swt. Dia memberikan ganjaran yang lebih kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Namun untuk pelaku kejahatan dibalas setimpal dengan kejahatannya. Allah SWT tidak menzolimi sedikitpun terhadap orang-orang yang berbuat jahat. Mantap kan??? hehehe…
.
Akhirnya… Selamat berbuat kebaikan… Dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun… Mengenai balasannya, serahkan kepada Allah, Dia-lah hakim yang paling adil di seantero jagat bumi…