Sabtu, 01 Februari 2014

Mencari Cahaya

Bahasa mu mewakili setiap nada cinta yang tersirat, pada tatapanmu mewakili jiwa yang menahan rindu. Biarkan cinta menyapa, menyapa pada jiwa yang sunyi, jiwa yang menjaga fitrahnya dengan kesucian rasa.

Tak mampu ku tatap sinarmu yang begitu bercahaya, tak mampu kutatap mata jelimu nan menawan hati ini, teduh nya auramu.

Ya Allah...
Jadikan hati kami selalu condong kepada-Mu." Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa berzikir kepada-Mu, untuk senantiasa mensyukuri-Mu (nikmat-mu) dan untuk membaguskan ibadah kepada-Mu."(HR. Abu Daud).

Dia yang hadir seperti sekelebat sinaran cahaya,  dalam jeda sholat lailku, semoga cahaya itu dapat kutemui,  seperti Ummul mukminin khadijah mencari-cari cahaya yang datang dalam mimpinya ke dalam kehidupan nyatanya. Pada akhirnya dia tahu jawaban atas mimpi cahaya itu, dia lah Muhammad  pendamping dan pemimpin dalam rumah sakinahnya, rumah syurganya, dia bukan hanya cahaya bagi kelurganya namun dia cahaya bagi umat manusia seluruh penjuru dunia hingga akhir jaman nanti.

 Ummu Khadijah, wanita yang terjaga dan menjaga, yang menentramkan dan menyejukkan jiwa. Wanita yang paling dicintai, yang tak bisa terbagi cintanya selainnya. Ya Rasululloh...salam 'alaika ya rasul, memang tak pernah ku tatap wajahmu, namun tak menjadi alasan cinta ini untuk tidak bersemi.

Karena cahayamu yang amat menawan ya Rasululloh, kami amat merindumu, dengan mengikuti sunahmu kau telah menuntun kami pada ketenangan hati dan ke bahagiaan jiwa. Aku ingin terus merasakan jatuh hati pada mu, pada kisah-kisah teladanmu yang telah menuntunku pada keluhuran kehidupan ini. Salam rinduku padamu ya Rasul,,,



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isilah komentar dengan bahasa yang santun dan membangun!