Rabu, 20 November 2013

Persahabatan Kita

Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
Terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA

Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisa
 Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga
Masih ingat dengan nasyid Senandung Hikmah dari Sigma ini?
Senandung nasyid yang satu ini menjadi nasyid yang memberikan kesan yang cukup berarti dalam perjalanan hidupku, terutama sebagai seorang aktivis DK di kampus. Perjalanan mengenal kalian saudaraku, banyak cerita yang mungkin tidak dapat kutuliskan dalam diaryku. Namun kisah kalian insya Alloh akan abadi didalam hati, mungkin kelak dapat menjelma menjadi relief yang takkan hilang oleh bergulirnya masa.

Masih kuingat saat kujabat tanganmu, kau sebut namamu dan kusebut namaku, lalu kita tenggelam dalam cerita tentang masing-masing pengalaman diri. Perkenalan kita masa itu menjadi pengantar persahabatan dan peraudaraan kita hingga sekarang. Tak sering memang kita bertatap wajah namun kebersamaan kita ketika berada dalam satu kegiatan memberikan kenangan manis dalam perjalanannya.
Sahabat disini kita memulainya, membina hati kita untuk saling terpaut dan saling terikat dalam persaudaraan seiman dan seperjuangan. Sama-sama memiliki visi satu yaitu mencari Ridho-Nya. Tidak banyak memang waktu yang kuhabiskan untuk memikirkan tentang visi kita, tetapi apakah kalian tahu betapa sulit menjaga persaudaraan yang telah terbina, tak terasa telah hitungan tahun kita beriringan dan bersama-sama dalam visi yang sama.

Sahabat,,,aku akan berusaha menjaga agar kau senantiasa nyaman berada disisiku, berada dalam persahabatan Illahi ini, tahukah engkau membangun persahabatan karena Illahi dengan setulus  hati itu akan ada ujiannya, ujian tentang ketulusan, kejujuran dan kekuatan rasa persaudaraannya. 
Mungkin ketulusanku akan diuji saat bibir memaksa mengatakan "siap" ketika kau sedang membutuhkan uluran tanganku padahal hati saat itu menolaknya,  ataupun sebaliknya bisa jadi itu juga yang terjadi olehmu kepadaku. Dan ketulusanpun bisa diuji dengan dihadapkannya kita dengan prahara prasangka, membangun kepercayaan dan berhusnudhonpun sudah menjadi masalah yang tidak mudah di selesaikan, lantaran sulitnya mempercayai masing-masing diantara kita.
Sahabatku...mungkin berprasangka yang baik kepadamu merupakan ujian terbesar bagi kita, karena begitu sulitnya membangun rasa percaya didalamnya.  

Ah...alangkah lemahnya diri ini, hanya berprasangka baik saja sampai begitu sulitnya, mungkinkah karena pondasi dalam diri yang terlalu lemah ataukah memang diantara kita tidak ada lagi kekuatan untuk membina kepercayaan itu?

Mestinya jika kepercayaan itu sudah terbangun, kita tidak perlu bersusah payah menyibukkan diri mencari-cari kesalahan.
Apapun itu, aku menyadari sebagai makhluk yang dhoif dan sebagai manusia yang tak luput dari khilaf dan salah.

Sahabatku...
Saat kita bersama-sama sekarang, mungkin tanpa kusadari banyak kehilafan yang terjadi, maafkan aku ya! dan bila suatu saat nanti kita berpisah, ingat namaku dan sebut Aku dalam do'a-do'a malammu. Ikat hati kita dengan rhobitoh, jadikan kerinduan kita kerinduan yang membawa semangat untuk terus berkarya dan satu yang ingin aku katakan padamu " Semoga kita bersua di SyurgaNya". 


#Quote#
Persahabatan yang terbangun karena ingin mendapat Ridho Allah, adalah sebenar-benar persahabatan, jagalah hati ini Robb!, agar kelak kami bertemu dalam kesyukuran yang hakiki karena syurga-Mu menjadi balasan dan tempat persinggahan terakhir kami. (Titisan Kata)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isilah komentar dengan bahasa yang santun dan membangun!