Rabu, 18 Desember 2013

Durian Romantic


 
Untuk sebuah ukhuwah yang manis

Terus menyusuri lorong sempit dan kecil ini, tidak mengapa karena hati kami luas dengan rasa cinta, cinta untk terus menguatkan dalam silaturahim ini, mengunjungi rumah seorang calon maba insyaalloh kami mengikatnya atas dasar iman bukan tujuan sesaat saja.

Rencananya setelah dari rumahnya Aku dan ukhtina Risti Aditya akanmeluncur langsung ke kamp...us Salemba 22 untuk jaga standa, apa dinyana waktu sudah menunjukkan pukul 19.45 wib kurang lebih. Alhasil gagal sudah niat kita untuk jaga stand dan akhirnya kami pun go untuk mencari tempat cetak stemple, dilalah dijalan Si merah bannya bocor tertusuk paku, syukur alhamdulillah ada bengkel tambal ban dekat TKP langsung saja kubawa motor itu kesana cukup lama kami menunggu.

Menunggu dan mengalami kegagalan beberapa kali tidak mengubah raut wajah kami untuk bersedih, kami tetap bahagia kami menikmati kejaidan demi kejadian malam ini.mengambil 'ibroh dari peristiwa yang telah Allah tetapkan, kami tidak menyalahi keadaan, karena bagi-Nya tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, legowo dan ikhlas intinya.

Dengan harapan masih dapat mencetak stemple kami buru-buru meluncur kearah matraman, namun belum lagi keluar dari jalan tanah tinggi gerimis mulai turun dan jam sudah menunjukkan pukul 21.00 wib, nampaknya tukang stemple pun sudahga ada yang buka lagi, maka kami putuskan untuk pulang mengantar Risti Aditya pulang, ditengah perjalanan kami harus menyaksikan jajaran buah durian yang sangat menggoda selera dan aroma nya itu,,,hhmm yummiii..

"Ukh, kayaknya enak nich makan durian, Anti suka durian ga?" tanyaku.

"Oo boleh ukh, ana suka juga durian kok". jawabnya

Maka terjadilah tawar menawar dari harga 45rb menjadi 35rb ya lumayan, sempat menjadi perhatian sekelompok mata orang-orang yang sedang menikmati buah durian disana, lantaran cara mencicipi kami yang berbeda saat itu, Aku mencoba durian dengan ujung pisau sedangkan risti mencicip dengan jongkok berdiri jongkok lalu berdiri lagi, dua hal yang berbeda membuat mereka senyum-senyum kecil melihat tingkah kami yang mungkin terlihat aneh.

Lalu kami ambil posisi duduk berhadapan
Durian romantic untuk sebuah ukhuwah yang manis.

Belum juga risti duduk lama orang-orang tadi bersiul dan menatapnya penuh dengan tanda ?, entah apa yang mereka pikirkan yang pastinya buat mereka kami ini membuat mereka tersenyum dan menjadi perhatian mereka malam ini.

Durian ini telah mengalihkan kekecewaan kami malam ini karena beberapa kali harus mengalami gagal dan kesulitan, sungguh indahnya ukhuwah bukan diukur dari seberapa besarnya kontribusi yang diberikan akan tetapi sejauh mana jiwa-jiwa ini terpaut dalam keikhlasan hati, dalam kefahaman ukhuwah atas dasar iman, mungkin kami bukanlah insan yang sempurna dalam mengukir perjalanan ukhuwah tersebut akan tetapi benturan dan onak duri itulah yang telah menjadi kami lebih legowo dalam menyingkapi musibah itu.

Pokoknya apapun ujian dan musibahnya malam ini, durian menjadi makanan dan menjadi suasana tetap romantic.

Semoga ukhuwah ini terjalain hingga ke syurganya...
Kutunggu kebersamaan seperti ini bersama-sama kalian pula..

Aniati Plb, Asti Rum, Aisyah Shofie, Debby Meliza Asmaranie, Lina Hasana, Ida Nur Wahida, Adhe Rumaidah, Amalia Latiffah, Cih Asih, Ayu Ratna, Akhwat Harus TangguhUmmu Afnan Qirotul Aeni, Ayu Wulandari, Nur Hayati, Siti Nurfarida, Ningrum Yusienrara, Ce Iyya, Ida Ningsih dan Apri Anie

 

Before







After


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Isilah komentar dengan bahasa yang santun dan membangun!